Pakar Listrik Terpilih Pimpin Libya  

Reporter

Editor

Rabu, 2 November 2011 06:56 WIB

Abdul Raheem al-Keeb. REUTERS/Ismail Zetouny

TEMPO Interaktif, TRIPOLI -- Dewan Transisi Nasional (NTC) kemarin telah memilih Dr Abdel Rahim al-Kib menjadi Kepala Pemerintahan Eksekutif NTC, yang memerintah Libya. Kib, lulusan universitas di Tripoli, Southern California dan North Carolina State, terpilih menjadi perdana menteri setelah memperoleh 26 suara dukungan dari 51 anggota NTC.




“Pemilihan ini membuktikan bahwa rakyat Libya bisa membangun masa depan mereka,” kata Pemimpin NTC, Mustafa Abdel Jalil. Kib, 60 tahun, berhasil menyisihkan Abdel Hafez Ghoga, Wakil Pemimpin NTC; Ali Tarhuni, pejabat Menteri Perminyakan; Idriss Abu Fayed, bekas penentang Qadhafi yang pernah dipenjara; serta Ali Zidan, seorang wakil NTC di Eropa.




“Kami menjamin akan membangun sebuah bangsa yang menghormati hak asasi dan tidak akan menerima pelanggaran atas hak asasi manusia,” ujar Kib dalam sebuah jumpa pers tak lama setelah terpilih, seperti dilansir AP. “Tapi kami perlu waktu.” Ia juga berjanji akan segera memulihkan stabilitas.


Advertising
Advertising



“Kami sangat menyadari bahwa saudara-saudara kami, para revolusioner, pejuang, memiliki pendapat sama seperti kami,” kata guru besar ilmu teknik kelistrikan alumnus University of Southern California dan North Carolina State University tersebut. Selama ini ia mengajar di pelbagai universitas di Libya, Amerika Serikat, dan Institut Perminyakan Uni Emirat Arab.




Menurut Mohammed al-Harizi, anggota NTC dari Tripoli, Kib berbeda dengan pendahulunya, pejabat Perdana Menteri Mahmud Jibril, yang mundur. “Tak seperti Jibril, yang datang bak tamu ke Libya, beliau cukup lama berada di Libya,” ucap Harizi. “Dia tahu apa yang dibutuhkan rakyat kebanyakan.”




Berbeda dengan Jibril, yang pernah mengabdi pada rezim mendiang Kolonel Muammar Qadhafi, Kib lebih banyak berkiprah sebagai profesional di mancanegara. Karena itu, seperti Harizi, banyak yang menganggap Kib mewakili kepentingan Islam dan Barat. Terlebih saat ini ada lebih dari 300 milisi bersenjata yang menolak membentuk angkatan bersenjata baru.




“Butuh perundingan untuk membentuk angkatan bersenjata baru,” kata Anis Sharif, juru bicara Abdulhakim Belhadj, panglima milisi Islam di Tripoli. Pada masa Qadhafi, Belhaj pernah ditahan karena dianggap teroris. "Mereka juga percaya bahwa stabilitas negara ini sangat penting," kata Kib, menanggapi tuntutan para milisi tersebut.




Karena itu, Kib akan menggelar kongres dalam delapan bulan ke depan guna memilih 200 anggota majelis atau Kongres Umum Nasional. Adapun NTC, yang dibentuk di Benghazi pada akhir Februari lalu, akan membubarkan diri saat kongres itu digelar. Kongres akan bekerja selama dua bulan untuk menunjuk perdana menteri, yang pemerintah baru.




Lalu pemerintah baru akan menggelar pemilihan dan membentuk komisi untuk menyusun konstitusi. Sebulan kemudian, konstitusi akan diajukan ke referendum. Jika konstitusi itu disahkan, kongres memiliki 30 hari untuk menyusun undang-undang pemilihan, dan pemilihan akan diadakan dalam enam bulan.

REUTERS | TELEGRAPH | WASHINGTONPOST | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya