Banjir Thailand Jadi Serangan Politik ke Yingluck

Reporter

Editor

Rabu, 2 November 2011 05:59 WIB

Sejumlah pria menaiki perahu darurat untuk meninggalkan kawasan yang dilanda banjir di Bangkok, Thailand, (26/10). AP/Altaf Qadri

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Thailand menghadapi masalah baru akibat banjir bandang yang menerpa kawasan tersebut sejak Juli lalu. Ketua pihak oposisi Thailand, Jurin Laksanavisith, menyatakan akan mengajukan usulan interpelasi. "Kami ingin menanyai perdana menteri tentang kinerjanya mengatasi banjir," kata Jurin.



Rencananya, 30 anggota parlemen dari pihak oposisi akan menggelar rapat interpelasi siang ini. Menurut Jurin, ada empat pertanyaan yang akan diajukan kepada Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Terutama mengenai penanganan korban dan rehabilitasi pasca-banjir. Sekitar 400 orang dipastikan tewas akibat banjir di Thailand hingga, Selasa 1 November 2011



Sejauh ini pemerintahan Yingluck dinilai terlalu lamban dalam mengatasi banjir. Bahkan keputusannya untuk membuka pintu air Klong Sam Wa setinggi satu meter, Senin lalu, untuk memenuhi tuntutan ribuan warga Bangkok, justru menuai kritik.



Juru bicara partai oposisi, Demokrat, Chavanond Intarakomalyasut, meminta pemerintah agar bertindak tegas terhadap warga. "Sebaiknya pemerintah segera menerapkan hukum bagi warga yang menghalangi penanganan banjir," ujarnya.



Keputusan Yingluck juga menimbulkan risiko baru. Menurut Deputi Gubernur Bangkok Thirachon Manomaipibul, langkah itu membuat kawasan industri Bang Chan, bagian timur Bangkok, rentan banjir. Selain itu, warga di kawasan sekitar kanal Saen Saeb, Saphan Sung, Bang Kapi, dan Bungkum terancam terendam.


Advertising
Advertising


Banjir pun seakan menguji kemampuan Yingluck. Sementara Senin lalu ia menegaskan banjir di Bangkok akan segera surut, faktanya kondisi tetap memburuk. Kemarin, Menteri Sains Plodprasob Surassawadee, yang juga menjabat Ketua Penanggulangan Banjir Nasional, memastikan kawasan barat Bangkok akan segera terendam. "Tak ada yang dapat menghalangi aliran air," kata Plodprasob.


| BANGKOK POST | REUTERS | THE NATION | SITA PLANASARI A.

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya