Akui Palestina, UNESCO Kehilangan 22 Persen Pendanaan

Reporter

Editor

Rabu, 2 November 2011 05:54 WIB

Warga Palestina menunggu di pos pemeriksaan dekat Beituniya Tepi Barat kota Ramallah untuk pembebasan tahanan dari penjara-penjara Israel (18/10). Hamas membebaskan tentara Israel Gilad Shalit sebagai bagian dari pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO Interaktif, PARIS -—Pengakuan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) atas negara Palestina pada Senin lalu harus dibayar mahal. Lembaga itu kehilangan seperlima pendanaan anggarannya.

Amerika Serikat, yang menolak mengakui Palestina, tak akan membayar angsuran negaranya, yang mencapai US$ 60 juta pada tahun ini. Mereka akan menangguhkan seluruh pendanaan ke depan. Padahal UNESCO sangat bergantung pada dana Washington, yang nilainya setara dengan 22 persen anggaran lembaga tersebut per tahun.

“Kami seharusnya mengirim pembayaran sebesar US$ 60 juta pada November ini, tapi kami tak akan melakukan pembayaran itu,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Victoria Nuland, di Washington kemarin.

Palestina dinyatakan sebagai anggota resmi UNESCO setelah menang voting 107:14. Amerika, Australia, dan Kanada menolak keanggotaan penuh Palestina. Adapun 52 negara anggota abstain, termasuk Inggris dan Jepang. Seusai penghitungan, para delegasi yang mendukung Palestina bertepuk tangan dan berteriak dalam bahasa Prancis, “Hidup Palestina!”

“Kebahagiaan memenuhi hati saya. Ini benar-benar momentum bersejarah,” ujar Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki, Senin lalu. Sebaliknya, Duta Besar Israel untuk UNESCO, Nimrod Barkan, mengatakan keputusan itu “sesuatu yang sangat salah bagi hukum internasional dan peluang untuk perdamaian”.

Victoria Nuland menyebut voting itu “disesalkan dan prematur”. “Ini merusak tujuan bersama kita untuk sebuah perdamaian komprehensif, adil, dan abadi di Timur Tengah,” ucapnya. Sebelumnya, juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, menyebut keputusan UNESCO sebuah gangguan bagi negosiasi langsung antara Israel dan Palestina.

Senin lalu, Sekretaris Jenderal UNESCO Irina Bokova mengungkapkan kecemasannya soal ancaman penangguhan dana Washington itu. Namun ia mengaku pasrah. “Ini tanggung jawab saya. Saya prihatin atas stabilitas keuangan organisasi.”

Meskipun sumber anggaran melorot 22 persen, faktanya UNESCO pernah bertahan di masa lalu. Tercatat, Amerika Serikat sempat keluar dari UNESCO saat periode Presiden Ronald Reagan. Namun mereka bergabung kembali dua dekade kemudian di bawah Presiden George W. Bush.

AP | ABC News | RTT | The Australian | Dwi Arjanto

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya