TEMPO Interaktif, Paris - Palestina menorehkan sejarah dalam perjuangan menuju kemerdekaan. Pada pemungutan suara yang digelar Badan Dunia Sains, Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) Senin, 107 negara anggota mendukung keinginan Palestina untuk bergabung. Sebanyak 14 negara menolak, 52 negara lain tak memberikan suaranya.
Kemenangan Palestina sangat meyakinkan, karena hanya dibutuhkan 81 suara untuk mendukung keanggotan Palestina.
Tepuk tangan dan teriakan dukungan pun membahana di markas besar lembaga tersebut saat Palestina dipastikan menjadi anggota. “Hidup Palestina!” teriak para pendukung.
Seperti telah diduga, Amerika Serikat, Kanada, Jerman dan 11 negara lain menolak keanggotaan Palestina. Tapi Palestina mendapat dukungan penuh dari Rusia, Cina, India, Afrika Selatan, Brasil dan Prancis.
Kemenangan ini memberikan hak bagi Palestina untuk mendaftarkan situs-situs bersejarahnya masuk ke dalam daftar Warisan Dunia. “Ini hak Palestina. Kami memiliki budaya dan warisan sejarah untuk dilindungi,” kata Omar Awadallah, pejabat Luar Negeri Palestina untuk PBB sebelum pemungutan suara.
Hasil pemungutan suara ini juga menunjukkan badan dunia tersebut berani menantang negara adidaya macam Amerika Serikat.
Duta Besar Amerika Serikat untuk UNESCO, David Killion, mengatakan diterimanya Palestina sebagai anggota akan membuat lembaga tersebut berada dalam posisi sulit. Sebab, Kongres Amerika Serikat telah mengancam akan menghentikan bantuan dana sebesar US$ 80 juta atau Rp 706 miliar, jika Palestina masuk sebagai anggota. Nilai ini setara dengan 22 persen keseluruhan anggaran lembaga itu.
”Saya sangat prihatin dengan keberlangsungan organisasi,” ucap Direktur Jenderal UNESCO kepada Financial Times menanggapi sikap Amerika Serikat itu. Ia mengingatkan Amerika bahwa lembaganya telah berjasa besar mendukung kebijakan negara adidaya tersebut di Irak dan Afganistan.
Duta Besar Israel untuk UNESCO, Nimrod Barkan, menyebut hasil ini sebagai sebuah tragedi. “UNESCO seharusnya berurusan dengan ilmu, bukan fiksi ilmiah. Mereka memaksa lembaga ini berjalan di luar khittahnya,” ucapnya.
L AP | MSNBC | NEW YORK TIMES | SITA PLANASARI A.
Berita terkait
Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel
27 Januari 2021
Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.
Baca SelengkapnyaGara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika
1 Januari 2018
Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel
Baca SelengkapnyaMesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina
18 September 2017
Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.
Baca SelengkapnyaHamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat
4 September 2017
Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.
Baca SelengkapnyaIsrael Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara
30 Agustus 2017
PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.
Baca SelengkapnyaForum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina
2 Agustus 2017
mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.
Baca SelengkapnyaMasjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina
29 Juli 2017
DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaDin Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina
28 Juli 2017
Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.
Baca SelengkapnyaPresiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel
22 Juli 2017
Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.
Baca Selengkapnya