Libya Segera Gelar Pemilu  

Reporter

Editor

Minggu, 23 Oktober 2011 08:01 WIB

Warga Kairo berkumpul untuk merayakan kematian Moammar Gadhafi di Kairo, Mesir, Kamis (20/10). AP Photo

TEMPO Interaktif,Yordania - Penjabat sementara Perdana Menteri Libya, Mahmud Jibril, mengatakan negaranya akan menggelar pemilihan umum guna memilih sebuah dewan nasional. Dewan ini bertugas merancang konstitusi sekaligus membentuk pemerintahan negara yang kaya akan minyak di Benua Afrika tersebut. "Dalam delapan bulan mendatang rakyat harus dibiarkan memilih," ujarnya kemarin.

Jibril, yang tengah menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Yordania, lebih lanjut mengatakan prioritas pertama pemerintah sementara saat ini melucuti senjata yang beredar di jalan-jalan. "Stabilitas dan ketertiban mesti ditegakkan," kata bekas Ketua Dewan Pembangunan Ekonomi Nasional Libya semasa pemerintahan Muammar Qadhafi itu.

Hari ini Libya akan mengumumkan "kemerdekaan nasional" Libya baru berkaitan dengan tewasnya pemimpin Libya selama 42 tahun, Kolonel Qadhafi, pada Kamis pagi lalu. Namun anggota dewan Transisi Nasional masih terbelah soal tempat. Beberapa memilih di Tripoli, lainnya di Benghazi, kota poros gerakan anti-Qadhafi.

"Pengumuman akan diadakan di Benghazi pada pukul 05.00 (pukul 22.00 WIB), Ahad, di pengadilan," ujar seorang pejabat senior NTC yang tak bersedia disebut namanya. Pernyataan "kemerdekaan" setelah delapan bulan bertempur melawan pendukung Qadhafi ini akan dipimpin Ketua NTC Mustafa Abdel Jalil.

Mulanya Jibril mengatakan pengumuman akan digelar pada Sabtu, tapi belakangan berubah lantaran NTC belum bisa memutuskan kapan akan mengubur jasad Qadhafi; putranya, Mutassim; dan sejumlah pendukungnya yang dibantai petempur NTC di Sirte. NTC juga belum menetapkan di mana jasad sang kolonel akan dikubur.

Hingga kemarin jasad Qadhafi dan Mutassim masih dipajang di ruang berpendingin sebuah toko daging di Misrata. Sejumlah warga Libya antre melihat jasad orang yang mengklaim "Raja Diraja di Afrika" itu. Sebagian pengunjung memotret jasad dengan lubang peluru di sisi kiri kepala dan di perut tersebut.

Proklamasi Libya baru itu juga dibayang-bayangi tuntutan Badan Hak Asasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lembaga tersebut meminta agar dilakukan pengusutan atas tewasnya Qadhafi, yang rekaman video pembunuhannya beredar via Internet di seluruh penjuru dunia. "Rekaman itu sungguh sangat mengganggu," kata Rupert Colville, juru bicara badan tersebut.

Hal senada juga diutarakan Amnesty International. "Penyelidikan penuh secara independen mutlak diperlukan," demikian kata lembaga pegiat hak asasi yang bermarkas di New York itu. Safia, janda mendiang Qadhafi, dan Aisha, putrinya yang mengungsi ke Aljazair, telah mendesak PBB menyelidiki kematian Qadhafi dan Mutassim.

l AP | REUTERS | TELEGRAPH | DAILYMAIL | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya