Qadhafi Tewas, Juragan Minyak Baru Libya Berdatangan  

Reporter

Editor

Sabtu, 22 Oktober 2011 09:53 WIB

AP/Hussein Malla

TEMPO Interaktif, Tripoli - Selama 42 tahun berkuasa, Kolonel Muammar Qadhafi memerintah dengan cara yang eksentrik dan brutal. Ia membuat Libya menjadi negeri yang terisolasi. Lalu, Libya menjadi negara kaya minyak yang berpengaruh di Afrika Utara. Negara itu tercatat sebagai salah satu pemasok minyak penting bagi Eropa.

Libya adalah pemasok 2 persen dari total minyak di dunia, memproduksi rata-rata sebesar 1,3 juta barel per hari. Tak aneh bilamana mereka menjadi donor utama Uni Afrika sehingga memungkinkan organisasi itu mengirim pasukan perdamaian ke Somalia, Darfur, dan Kongo. Libya juga menyuplai sejumlah negara miskin di Afrika.

Tapi, "Kematian Qadhafi tak besar pengaruhnya terhadap dinamika perminyakan," ujar Helima L. Croft dan Amrita Sen, analis dari Barclays Capital, lembaga investasi perbankan Barclays Bank. Sebab, kata dia, jauh sebelum Qadhafi tewas, sejumlah petinggi perusahaan minyak internasional telah berkenalan dengan calon penerus pemimpin Libya itu.

"Selama bertahun-tahun, industri minyak senantiasa melakukan negosiasi dengan para syah, syekh, raja, kolonel, diktator, dan bahkan pendukung demokrasi," kata Kepala Eksekutif ENI, raksasa minyak Italia, Paolo Scaroni, yang bertemu dengan Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya pada April lalu. "Kami malah sudah berpikir untuk menggenjot sektor minyak negara Afrika Utara."

ENI, BP (Inggris), Total (Prancis), Repsol YPF (Spanyol), dan OMV (Austria) merupakan produsen minyak terbesar di Libya sebelum pemberontakan terjadi. Sejumlah perusahaan Amerika Serikat, seperti Hess, ConocoPhillips, dan Marathon, juga membuat kesepakatan dengan rezim Qadhafi. Libya memasok kurang dari 1 persen kebutuhan impor minyak Amerika.

Ketergantungan Amerika Serikat terhadap minyak dari Libya sangat sedikit, tapi pengurangan produksi minyak dengan kualitas tinggi di pasar dunia--Libya termasuk dari sedikit negara yang bisa menyuplai minyak setara dengan tingkatan jenis light sweet--telah mendongkrak harga minyak dan bensin di Amerika.

Italia dalam beberapa tahun terakhir bergantung pada Libya, dengan 10 persen impor berasal dari negara tersebut. Prancis, Swiss, Irlandia, dan Austria juga bergantung pada Libya, dengan impor mencapai 15 persen dari kebutuhan. Tak mengherankan jika Presiden Prancis Nicholas Sarkozy mengundang pemimpin pemberontak dari Dewan Transisi Nasional untuk berkonsultasi.

"Keluarga yang berkuasa itu telah mati," kata Graham Casey, seorang warga Australia, saat mengomentari tewasnya Qadhafi di situs berita The Daily Mail. "Selamat datang Halliburton, Chevron, ENI, Shell, BP, Exxon, Total, dan ambil singgasana itu dan juga keuntungan."

AP | REUTERS | DAILYMAIL | NYTIMES | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya