Indonesia Tak Perlu Beri Pengakuan Pemerintahan Transisi Libya  

Reporter

Editor

Jumat, 21 Oktober 2011 18:45 WIB

REUTERS/Zohra Bensemra

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Luar Negeri berharap tewasnya bekas penguasa Libya, Kolonel Muammar Qadhafi, akan menghentikan konflik bersenjata yang terjadi di Libya. Kabar kematian ini juga diharapkan akan mendorong percepatan proses rekonsiliasi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, menyebutkan akan terus memberikan dukungan terhadap pemerintah yang berkuasa untuk memulihkan kondisi Libya. Sejak pemerintahan Qadhafi ditumbangkan, pemerintahan Libya dijalankan oleh Dewan Transisi Nasional (NTC). Hanya, pemerintahan ini masih belum optimal karena terus menghadapi serangan bersenjata dari kelompok pendukung Qadhafi.

"Dengan perkembangan terakhir ini, kami berharap akan menjadi tahapan baru bagi masyarakat Libya, dan rakyat Libya bisa memulai pendekatan damai dalam mengatasi kekerasan," ujar Tene saat dihubungi, Jumat, 21 Oktober 2011.

Mengenai adanya desakan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar pemerintah segera mengakui pemerintahan transisi Libya, menurut Tene, hal itu tidak perlu dilakukan. Soalnya, dalam sistem kenegaraan, pengakuan hanya diberikan kepada negara, bukan pada rezim pemerintahan. "Praktek kenegaraan Indonesia secara umum tidak pernah memberi pengakuan pada rezim karena rezim selalu berganti-ganti." Terhadap negara Libya sendiri, pemerintah sudah memberikan pengakuan resmi sejak lama.

Namun, menurut Tene, selama ini, sejak pemerintahan transisi Libya terbentuk, pemerintah sudah melakukan kerja sama dengan pemerintahan yang berkuasa di Libya. Misalnya, di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB September lalu, pemerintah Indonesia sudah melakukan pembahasan kerja sama dengan pemerintahan transisi Libya.

Bahkan, kata Tene, Dewan Transisi Libya meminta agar hubungan bilateral dan perdagangan dengan Indonesia terus berjalan. "Mereka juga meminta Indonesia berbagi pengalaman selama proses transformasi pemerintahan."

Pemimpin Libya, Muammar Qadhafi, dikabarkan tewas pada hari Kamis, 20 Oktober 2011, di dalam markasnya sendiri, Sirte. Qadhafi tewas setelah diburu sejak Juni lalu setelah Pengadilan Kriminal Internasional memerintahkan untuk melakukan penangkapan Qadhafi dengan tuduhan pembunuhan massal.

IRA GUSLINA

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya