Sekjen PBB: Kematian Qadhafi, Saatnya Libya Rekonsiliasi

Reporter

Editor

Jumat, 21 Oktober 2011 07:08 WIB

Ban Ki-moon. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO Interaktif, NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menganggap kematian pemimpin Libya Muammar Qadhafi sebagai momen bersejarah bagi rakyat Libya.

Pernyataan itu dikeluarkan Sekjen Ban di awal pidato yang disampaikannya pada panel tentang Global Sustainability di Markas Besar PBB, New York, Kamis 20 Oktober 2011.

"Anda semua telah melihat laporan (media) tentang kematian Kolonel Qadhafi dan berakhirnya pertempuran di Sirte dan kota-kota lainnya" kata Ban. "Tentunya hari ini merupakan transisi yang bersejarah bagi Libya. "


"Dalam hari-hari mendatang, kita akan menyaksikan perayaan, juga kesedihan bagi mereka yang kehilangan," tambahnya.

Menurut Ban, kematian Qadhafi merupakan "akhir dari permulaan" karena jalan yang akan ditempuh rakyat Libya di masa depan akan sukar dan penuh dengan tantangan.

Ban mengajak semua pihak di Libya untuk bersatu padu guna mewujudkan masa depan yang lebih baik melalui kesatuan nasional dan rekonsiliasi.

"Sekarang semua pihak harus meletakkan senjata dengan damai. Ini merupakan masa untuk penyembuhan dan membangun kembali, untuk semangat kemurahan hati, bukan untuk pembalasan dendam," ujarnya.

Di tengah persiapan yang dilakukan oleh pihak berwenang Libya untuk menyelenggarakan pemilihan umum maupun berbagai rencana pembangunan menuju bangsa yang baru, Ban mengingatkan agar semua pihak dilibatkan.

"Semua warga Libya harus terwakili dalam pemerintahan dan kepemimpinan. Harapan yang selalu disuarakan pada masa-masa revolusi dan konflik harus diwujudkan melalui kesempatan-kesempatan serta keadilan bagi semua," katanya.

Qadhafi dilaporkan tewas pada Kamis pagi waktu setempat di kota kelahirannya, Sirte, yang belakangan ini menjadi pertahanan terakhir Qadhafi dalam menghadapi kepungan pasukan-pasukan Dewan Peralihan Nasional Libya (NTC). Qadhafi disebutkan tewas dalam serangan pasukan NTC pada hari yang sama.

WDA | REUTERS | ANT

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya