TEMPO Interaktif, Sirte - Penguasa Libya selama 42 tahun, Kolonel Muammar Qadhafi, Kamis 20 Oktober 2011 kemarin dikabarkan tewas setelah dibombardir jet tempur Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Saat itu Qadhafi tengah berusaha melarikan diri dalam sebuah konvoi di luar Kota Sirte--pertahanan terakhir Qadhafi.
Perdana Menteri Libya Mahmud Jibril membenarkan kabar tersebut. "Kami sudah lama menantikan peristiwa ini terjadi," katanya dalam jumpa pers di Tripoli kemarin. "Kami ucapkan terima kasih kepada dunia internasional yang telah membantu kami selama ini."
Pejabat senior Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya, Abdel Majid, juga memastikan tewasnya pemimpin yang terguling itu. "Ia tewas akibat terluka parah," ujarnya. "Jasad Qadhafi dibawa ke Misrata."
Selain itu, bekas menteri pertahanan Abu Bakr Yunis dilaporkan tewas. Adapun Mutassim, putra Qadhafi, telah tertangkap. Putra lainnya, Saif al-Islam, masih misterius.
Namun Amerika Serikat belum bisa memastikan kebenaran informasi itu. "Departemen luar negeri belum dapat memberikan konfirmasi," kata Victoria Nuland, juru bicara departemen. Adapun Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyatakan Qadhafi telah ditahan. "Saya senang mendengar kabar ini."
Kabar tewasnya Qadhafi disambut gembira di Tripoli, Benghazi, dan Misrata. Orang-orang berkerumun. Kendaraan bermotor membunyikan klakson dan senapan-senapan diletuskan.
Qadhafi diburu sejak Juni lalu, setelah Pengadilan Kriminal Internasional memerintahkan penangkapan Qadhafi dan keluarganya dengan tuduhan melakukan pembunuhan massal.
Versi lain mengatakan Qadhafi belum tewas. Salah seorang komandan pasukan NTC, Mohamed Leith, mengatakan Qadhafi terluka amat parah. "Tapi ia masih bernapas," katanya. "Qadhafi memakai seragam warna cokelat kekuning-kuningan dan sorban."
Saluran televisi Libya, Lil Ahrar, juga melaporkan pemimpin Libya terguling itu telah ditangkap. Seorang tentara yang mengaku menangkap Qadhafi mengatakan Qadhafi sempat berteriak, "Jangan tembak!"
Kemarin Kota Sirte, yang merupakan kampung halaman Qadhafi, juga sudah jatuh ke tangan pemberontak. "Tidak ada lagi pasukan Qadhafi," ujar Kolonel Yunus al-Abdali. Para pejuang NTC merayakan kemenangan dengan melepaskan tembakan ke udara dan meneriakkan, "Allahu Akbar!"
l AP | REUTERS | TELEGRAPH | ANDREE PRIYANTO
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya