Topan Nesat Hantam Filipina, 100 Ribu Warga Dievakuasi

Reporter

Editor

Selasa, 27 September 2011 14:39 WIB

Kehancuran akibat badai Nesat di Filipina. AP/Aaron Favila

TEMPO Interaktif, Badai topan Nesat yang menghantam Filipina menyebabkan banjir, pohon tumbang, dan para karyawan tak bisa pergi ke kantor. Akibat badai ini dua orang dikabarkan tewas.

Selain menyebabkan banjir di hampir seluruh wilayah Ibu Kota, Bursa Saham Filipina dan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat terpaksa ditutup. Tak hanya itu, badai ini dilaporkan menelan dua korban jiwa dan melukai empat lainnya.

Untuk mencegah korban bertambah, otoritas Filipina memerintahkan lebih dari 100 ribu jiwa di Provinsi Albay dievakuasi. Topan ini diharapkan segera lepas dari Filipina menuju Laut Cina Selatan.

Seperti dilaporkan wartawan BBC, Kate McGeown, dari Luzon tengah, angin lesus berkekuatan 170 kilometer per jam ini juga menimbulkan tanah longsor, Selasa, 27 September 2011, di Provinsi Isabela dan Auroroa di Pantai Pasifik.

"Banyak jalan terendam air, penerbangan dibatalkan, dan sejumlah media lokal menyarankan agar warga masyarakat tidak bepergian bila tidak terlalu penting," ujar McGeown.

Kantor-kantor pemerintah, sekolah, dan universitas di Manila terpaksa ditutup karena genangan air. Otoritas setempat menyarankan seluruh warga tetap tinggal di rumah. "Ancaman banjir dan tanah longsor bisa sewaktu-waktu terjadi."

Laporan yang masuk ke kantor otoritas Filipina menyebutkan, tanah longsor terjadi di utara Manila dan Luzon tengah. Sedangkan korban tewas sedikitnya dua orang, termasuk seorang bayi yang jatuh ke luapan sungai di Provinsi Catandianes.

Korban lain menimpa nelayan, empat orang dilaporkan hilang dan 50 lainnya masih dalam pencarian petugas setelah kapal mereka terempas ke laut. Jumlah korban dikhawatirkan akan terus bertambah karena gelombang air pasang menurut ahli cuaca mencapai ketinggian empat meter.

"Kerusakan kemungkinan bertambah besar," kata Richard Gordon, Ketua Palang Merah Filipina, kepada BBC.

Sebelumnya otoritas Filipina telah memerintahkan sekitar 110 ribu orang di beberapa kota di Provinsi Albay meninggalkan rumahnya dan mencari tempat perlindungan yang aman.

"Kami tak bisa mengatur topan, tapi dapat mengatur efeknya," kata Gubernur Joy Salceda seperti dikutip the Associated Press.

BBC | CA

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya