Di New York, Diplomat Indonesia Menunggak Denda Tilang Rp 6,3 Miliar

Reporter

Editor

Minggu, 25 September 2011 09:46 WIB

Kemacetan di kota New York, Amerika Serikat. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO Interaktif, New York - Sejumlah diplomat di Kota New York, Amerika Serikat, tak pernah membayar denda tilang parkir. Dalam laporan terakhir yang dikutip dari Reuters dan ibtimes.com, sampai Juli tahun ini jumlah denda tilang ini mencapai 16,7 juta dolar atau lebih dari Rp 146 miliar.

Dari jumlah tersebut, diplomat Indonesia menyumbang di peringkat ketiga yang belum membayar denda tilang. Jumlah utang tersebut US$ 725.000 atau Rp 6,3 miliar (kurs Rp 8.770). Jumlah yang sangat besar itu kemungkinan bertambah pekan ini, saat para pemimpin dunia berkumpul untuk Sidang Majelis Umum PBB.

Adapun Mesir di posisi teratas dengan jumlah tunggakan US$ 1,9 juta, diikuti Nigeria sebanyak US$ 1 juta.

Anggota kongres Michael Grimm, Peter King, dan Edolphus Towns mengatakan telah membuat aturan baru soal pembayaran parkir untuk para diplomat di New York. Dalam aturan baru itu diplomat yang menolak atau tidak membayar denda akan dikenai sanksi.

"Dan terbayang berapa banyak denda yang muncul pekan ini," kata juru bicara Grimm, Carol Danko, mengenai diplomat dan pemimpin dunia yang bertemu di Markas PBB di New York seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 24 September 2011.

Berdasarkan aturan yang berlaku saat ini, sebanyak 110 persen total utang parkir yang belum dibayar di New York dan Washington DC ditanggung bantuan luar negeri.

Di New York ada 289 perwakilan negara asing termasuk kantor konsulat. Mereka kebanyakan melanggar aturan lalu lintas soal keamanan berkendara dan parkir sembarangan termasuk menutupi hidran untuk pemadam kebakaran.

Anggota kongres tampaknya kesal dengan ulah diplomat itu. Bahkan ketika mengenalkan aturan baru pada Mei lalu, Michael Grim mengeluarkan pernyataan keras. "Tidak ada istilah 'kekebalan diplomatik' dari kewajiban membayar denda tilang," kata dia.

Menurut Grim, jika seseorang kena tilang di New York, yang bersangkutan harus membayarnya. "Tidak ada pengecualian. Anggaran New York cukup ketat, dan diplomat asing tak patut menerima bebas parkir dengan membebani pembayar pajak New York," tuturnya.

POERNOMO GONTHA RIDHO


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya