Pasukan Anti-Qadhafi Diduga Juga Lakukan Kejahatan Kemanusiaan

Reporter

Editor

Rabu, 14 September 2011 16:27 WIB

Pejuang pemberontak menahan pasukan pro Qadhafi di Abu Salim, Tripoli. REUTERS/Anis Mili

TEMPO Interaktif, Tripoli - Tak cuma tentara Kolonel Muammar Qadhafi, para pasukan pemberontak Libya juga diduga melakukan kejahatan kemanusiaan. Menurut Amnesty International, kemarin, para pemimpin baru Libya harus menghentikan para pejuangnya dari tindakan menyalahgunakan kekuasan. Tindakan itu antara lain menyerang secara membabi buta ke arah wilayah-wilayah sipil dan pembunuhan massal atas para tahanan yang bisa berujung pada tuduhan kejahatan melawan kemanusiaan.

Dewan Transisi Nasional (NTC) seharusnya memperingatkan pasukannya bahwa "pembunuhan dan serangan kekerasan terhadap warga sipil tak akan ditoleransi”, demikian kata organisasi berbasis di London itu dalam sebuah laporan, Rabu, 14 September 2011.

Amnesty mengatakan mereka menemukan bukti-bukti bahwa para pejuang anti-Qadhafi juga melakukan “serangan membabi buta, pembunuhan massal para narapidana, penyiksaan, penghilangan orang, dan penangkapan tak sah”. Hal itu didapat dari temuan di lapangan oleh para anggota Amnesty kala mengunjungi Libya beberapa bulan lalu saat revolusi berkecamuk hebat.

Disebutkan bahwa pasukan pro-Qadhafi bersalah melakukan kejahatan perang dan diduga juga melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pemerintahan baru sementara Libya berulang kali menyerukan agar tentaranya menghargai hukum dan aturan. Mereka diminta menahan diri dari aksi membalas dendam. Ini pesan yang disampaikan kembali kemarin oleh pemimpin NTC, Mustafa Abdel Jalil, dalam pidato terbuka pertamanya di Ibu Kota Tripoli.

“Tak ada retribusi, jangan mengambil masalah ke tangan Anda sendiri dan tak boleh ada penindasan,” ucap Jalil. “Saya berharap bahwa revolusi tidak akan tersandung karena hal-hal itu.” Libya baru akan mengikuti tatanan hukum dan menghargai ajaran-ajaran Islam.

“Kami mendorong hukum negara untuk kemakmuran negara bagi negara yang akan memiliki hukum syariah Islam sebagai dasar untuk perundang-undangan,” ujar Jalil dalam pidato yang disiarkan televisi Libya. “Kami sebuah bangsa muslim dengan asas Islam moderat dan kami akan menjaganya.”

BLOOMBERG | CNN | DWI A

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya