TEMPO Interaktif, Tripoli - Abdelati al-Obeidi, Pejabat Menteri Luar Negeri rezim Muammar Qadhafi, dikabarkan ditangkap kubu oposisi Libya, Rabu, 31 Agustus 2011. Obeidi menjadi Menteri Luar Negeri setelah pembelotan Moussa Koussa pada 31 Maret.
"Ya, Abdelati al-Obeidi telah ditangkap," kata Mahdi al-Harati, Wakil Ketua Dewan Militer Oposisi, kepada wartawan di Tripoli.
Obeidi, kata Mohammad Elkish, salah satu juru bicara Dewan Transisi Nasiona (NTC) seperti dikutip AFP, ditangkap di dekat Janzur, sebuah daerah pinggiran sebelah barat Tripoli.
Obeidi adalah tokoh penting di rezim Qadhafi. Ia termasuk loyalis Qadhafi karena masih bertahan meski banyak koleganya meninggalkan rezim Qadhafi setelah demonstrasi yang meletus pada pertengahan Februari dan memuncak menjadi perang besar-besaran.
Kemarin, Saif al-Islam, salah satu putra Qadhafi, masih menyatakan perlawanannya atas kubu oposisi. Berbicara dalam saluran berbahasa Arab, Al-Rai, yang berpusat di Damaskus, putra Qadhafi itu mengklaim masih berada di Tripoli dan tetap akan berperang melawan oposisi. "Saya berbicara dengan Anda dari sebuah daerah pinggiran Tripoli," katanya.
"Kami ingin meyakinkan rakyat Libya bahwa kami masih berada di sini,” kata Saif. “Perlawanan berlanjut dan kemenangan sudah dekat."
Saif menyatakan perlawanannya menyusul langkah Kubu NTC memindahkan pemerintahan mereka ke Tripoli dari Benghazi, markas kubu oposisi. Langkah NTC itu dilakukan setelah mereka memukul pasukan Qadhafi. Sejauh ini, NTC sedang mengupayakan pengakuan diplomatik dari dunia kalau mereka telah sukses mendongkel Qadhafi.
Sejumlah negara memang telah menyatakan pengakuannya atas NTC. Bahkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris, membantu mengucilkan Qadhafi. Negara-negara yang telah mengakui NTC sebagai perwakilan sah rakyat Libya antara lain Mesir, Chad, Turki, Uni Emirat Arab, Australia, Inggris, Prancis, Jerman, Gambia, Italia, Yordania, Malta, Qatar, Senegal, Spanyol, dan Amerika Serikat.
Sejak 17 Maret, ketika mandate PBB disahkan, Libya di bawah Qadhafi selalu digempur pasukan internasional. Setidaknya 21 kapal NATO berpatroli aktif di Laut Tengah sebagai bagian dari penegakan embargo senjata terhadap Libya. NATO juga memimpin serangan-serangan udara terhadap pasukan darat rezim Qadhafi.
Qadhafi, 68 tahun, adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa. Qadhafi bersikeras akan tetap berkuasa meski ditentang banyak pihak. Aktivis prodemokrasi di sejumlah negara Arab, termasuk Libya, terinspirasi oleh pemberontakan di Tunisia dan Mesir yang berhasil menumbangkan pemerintah yang telah berkuasa puluhan tahun.
WDA | AFP | ANT
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya