TEMPO Interaktif, Sekelompok pemuda dan partai politik di Yaman membentuk Dewan Nasional beranggotakan 143 orang. Dewan ini dimaksudkan untuk menekan Presiden Ali Abdullah Saleh agar mengundurkan diri.
Salem Mohammed Bassindwa, pemimpin gerakan oposisi, Rabu, 17 Agustus 2011, mengatakan bahwa sejumlah pemuda dan partai politik telah memilih 143 anggota Dewan sebagai wakil rakyat. "Dewan revolusi ini bertujuan untuk menggulingkan kekuasaan keluarga Saleh dan sisa-sisa rezim," kata Bassindwa seraya menyebutkan bahwa Dewan ini "bukan alternatif pemerintahan."
Menurutnya, tugas Dewan adalah memilih seorang presiden dan lembaga eksekutif, serta membentuk "Komite Populer" di beberapa kota. Dewan juga akan mengganti properti warga serta institusi pemerintah yang hancur akibat bentrok antara demonstran dan aparat keamanan di jalanan.
Saleh menuduh gerakan Dewan dilakukan oleh kelompok "Marxis kiri, Taliban, dan para narapidana." Dalam siarannya di televisi, Selasa, 16 Agustus 2011, Saleh yang kini berada di Arab Saudi untuk berobat akibat terkena pecahan bom mengatakan dia akan segera pulang untuk menyelesaikan kemelut tersebut.
Amerika Serikat dan tuan rumah Arab Saudi meminta agar Saleh tetap berada di sana. Sebab, jika dia kembali ke Tunisa, dikhawatirkan akan terjadi perang saudara yang melibatkan para loyalis dengan kelompok gerakan oposisi yang didukung oleh para pemimpin suku dan unit bersenjata desertir.
Presiden Saleh berjanji akan segera kembali ke negerinya untuk menyelesaikan bentrok senjata antara pasukan keamanan dengan para pemberontak yang menyebabkan 23 orang dari suku pemberontak tewas. "Sebanyak 23 pejuang kami tewas dalam bentrok bersenjata dengan Pengawal Republik," kata sumber dari suku Bakil.
AL JAZEERA | CA
Berita terkait
Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang
26 Maret 2019
Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.
Baca SelengkapnyaNGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB
15 Desember 2018
Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.
Baca SelengkapnyaPresiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi
5 Desember 2017
Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.
Baca SelengkapnyaHouthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden
5 Desember 2017
Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,
Baca SelengkapnyaSerangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas
24 Agustus 2017
Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman
Baca SelengkapnyaArab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman
20 Agustus 2017
Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman
29 Juli 2017
Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman
Baca SelengkapnyaDalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera
12 Mei 2017
Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.
Baca SelengkapnyaRekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47
12 Mei 2017
Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop
Baca SelengkapnyaPeringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa
27 Maret 2017
Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab