TEMPO Interaktif, Damaskus - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat kemarin memerintahkan warganya untuk keluar dari Suriah. "Kami imbau untuk segera berangkat dengan transportasi komersial yang tersedia, mengingat ketidakpastian yang sedang berlangsung dan situasi saat ini yang mudah berubah," demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
Aktivis hak asasi mengatakan sedikitnya 24 orang tewas dalam aksi unjuk rasa menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Jumat. "Sejak sepekan lalu tercatat sudah 200 demonstran yang tewas," kata Wissam Tarif, pegiat hak asasi dari kelompok Avaaz, seperti dikutip The Telegraph.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton malah menyebut korban tewas telah mencapai lebih dari 2.000 jiwa sejak aksi unjuk rasa meluas di sana pada Maret. Ia mendesak Presiden Barack Obama untuk menekan Suriah dan mengucilkan Presiden Bashar. "Assad telah kehilangan legitimasi di mata rakyat," tutur Nyonya Clinton.
Desakan kepada Bashar juga disampaikan Presiden Rusia Dymtry Medvedev. "Rakyat Anda sedang sekarat," ujarnya. "Karena itu kami menaruh perhatian." Medvedev mewanti-wanti jika tetap berkeras maka Bashar bakal tergusur. "Bersiaplah untuk menghadapi nasib yang tragis," kata Medvedev.
Uni Eropa dan sejumlah negara di kawasan Teluk sebelumnya juga telah mengeluarkan imbauan kepada Bashar untuk segera mengakhiri kekerasan berdarah. "Kami harap pemimpin Suriah bersikap bijaksana dan melindungi hak asasi," demikian pernyataan Dewan Kerja Sama Teluk.
Dewan, yang terdiri dari Arab Saudi, Uni Emirat arab, Bahrain, Kuwait, Qatar, dan Oman, itu juga mendesak agar pemimpin yang berkuasa selama lebih dari 10 tahun itu untuk mendengarkan aspirasi rakyat. Adapun Uni Eropa berencana mengeluarkan sanksi baru terhadap Presiden Bashar dan kroninya.
Pemerintah Turki melaporkan telah menahan sebuah truk berisi senjata yang diangkut dari Iran di Kota Kilis, dekat perbatasan Turki-Suriah. "Kami sedang selidiki," kata Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu, Jumat kemarin.
l AP | TELEGRAPH | NYTIMES | ANDREE PRIYANTO
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya