TEMPO Interaktif, TRIPOLI – Posisi Muammar Qadhafi sudah di ujung tanduk. Tapi ini tak menyurutkan semangatnya untuk mempertahankan kekuasaannya di Libya. Dia malah menantang akan melawan pemberontak, yang sudah mendapatkan pengakuan dari banyak negara berkuasa, hingga darah penghabisan. Dalam pernyataannya kemarin, Qadhafi mengatakan siap berkorban untuk mengalahkan pemberontak.
“Kami tidak takut. Kami akan mengalahkan mereka,” kata Qadhafi dalam sebuah pesan audio yang disiarkan kemarin. Pesan itu ditujukan untuk pemberontak dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). “Kami akan membayar harga dengan nyawa kami, perempuan kami dan anak-anak kami. Mereka siap berkorban untuk mengalahkan musuh,” demikian pesan yang juga ditujukan untuk pendukungnya di kota Zaltan, dekat perbatasan Turki.
Pernyataan ini keluar setelah ketua Dewan Transisi Nasional pemberontak, Mustafa Mohamed Abdel Jalil, mengeluarkan tawarannya agar Qadhafi menyerah jika ingin tetap tinggal di negaranya. Tawaran ini disampaikan melalui Perserikatan Bangsa – Bangsa. Tapi Jalil kemarin mengungkapkan, tawaran yang dibuat sejak sebulan lalu itu sudah tak berlaku. “Kami membuat usulan, tapi tenggat waktunya sudah lewat. Usulan itu sekarang sudah tidak berlaku,” ujarnya.
ASIAONE | SUNARIAH
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya