TEMPO Interaktif, Nusa Dua - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mendorong Indonesia untuk terus memperkuat kepemimpinannya di ASEAN. Hal itu akan menjadi jaminan bagi stabilitas kawasan dan keamanan wilayah ini. Dorongan itu diberikannya dalam Join Commission Meeting ke-2 di Nusa Dua, Bali, Minggu, 24 Juli 2011.
“Seperti penyelesaian konflik Thailand dan Kamboja, kami percaya akan kemampuan Indonesia,” kata Hillary dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa usai pertemuan itu.
Keputusan Mahkamah Internasional juga memperkuat legitimasi bagi peran ASEAN dalam masalah itu.
Bukti lain dari kapasitas yang dimiliki Indonesia adalah tercapainya guidelines bagi penyelesaian konflik di Laut Cina Selatan antara Cina dengan sejumlah negara ASEAN dalam pertemuan di Nusa Dua. “Itu sangat strategis karena sedikitnya 50 persen pelayaran perdagangan dunia melewati wilayah itu,” ujarnya.
Sementara itu, Hillary menegaskan komitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara dalam kerangka kemitraan yang komprehensif. Rencana kedatangan Presiden Obama ke Bali pada November 2011 adalah bukti kuatnya komitmen itu. “Kami terus mencari kemungkinan peningkatan kerja sama,” ujarnya.
Pembicaraan antara kedua Menlu sendiri terbagi dalam sejumlah topik, antara lain masalah demokrasi dan masyarakat sipil, pendidikan, iklim dan lingkungan, perdagangan dan investasi, keamanan, dan energi. “Seluruhnya sangat strategis bagi kedua belah pihak,” kata Marty Natalegawa.
Dalam masalah keamanan, misalnya, pihak Amerika Serikat akan mendukung modernisasi kekuatan militer Indonesia dan pendirian Peacekeeping Training Centre. Forum itu juga memutuskan bahwa kedua negara akan menjadi Co-Chair dalam ASEAN Defense Minister Meeting Plus Counter Terrorism Expert Working Group.
ROFIQI HASAN
Berita terkait
Krisis Rohingya Dorong Revisi Prinsip Non-Intervensi ASEAN
27 September 2017
Perwakilan Indonesia untuk Komisi HAM Antarnegara ASEAN, Dinna Wisnu mengusulkan revisi prinsip non-intervensi sehubungan bencana kemanusiaan Rohingya
Baca SelengkapnyaKerjsama Asean - Mercosur Fokus ke Investasi dan Perdagangan
24 September 2017
Asean mengekspor banyak mesin, peralatan listrik dan otomotif ke Mercosur.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingnya, Yenny Wahid: Represif Tak Membuahkan Hasil
9 September 2017
Yenny berpendapat, Myanmar seharusnya mengedepankan dialog ketimbang pendekatan keamanan yang kaku, karena pendekatan represif tidak membuahkan hasil.
Baca Selengkapnya50 Tahun ASEAN, 2 Tantangan Terbesar ke Depan
27 Agustus 2017
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan menjaga stabilitas dan keamanan untuk damai dan stabil menjadi tantangan yang paling besar bagi ASEAN.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak Turnbull Bentuk Kawasan Tangguh ASEAN-Australia
8 September 2016
Menlu Retno mengatakan ini untuk menangani masalah Transnational Organized Crime serta memerangi ekstremisme dan radikalisme.
Baca Selengkapnya3 WNI Luka dalam Insiden Mobil Seruduk Kuil Erawan Bangkok
23 Juli 2016
Sebuah mobil menerobos pelataran Kuil Erawan, Bangkok, yang sedang ramai dikunjungi peziarah pada Jumat, 22 Juli 2016, pukul 20.04 waktu setempat.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un Ingin Bersahabat dengan ASEAN
3 Juni 2016
Korea Utara memiliki kedekatan emosional dengan ASEAN karena punya banyak kesamaan, misalnya dalam sejarah dan budaya.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI: Mei Ini SOP Patroli 3 Negara Selesai Disusun
5 Mei 2016
Kerja sama tiga negara ini berbeda dengan konsep yang selama
ini diberlakukan ASEAN.
Bertemu Obama, Ditunggu Janji Penegakan HAM Pimpinan ASEAN
19 Februari 2016
Sepuluh kepala negara ASEAN membuat komitmen setelah bertemu Presiden Obama. Soal HAM, jangan sampai hanya retorika.
Begini Pengalaman Wartawan Tempo Ikuti Konferensi Pers Obama
17 Februari 2016
Wartawan TEMPO Dewi Rina Cahyani memperoleh kesempatan untuk mengikuti konperensi pers Presiden Barack Obama usai digelarnya KTT AS-ASEAN.
Baca Selengkapnya