Hillary-Rabbani Bertemu, Cairkan Ketegangan Amerika-Pakistan  

Reporter

Editor

Minggu, 24 Juli 2011 06:47 WIB

Hillary Rodham Clinton. AP/Alexandre Meneghini

TEMPO Interaktif, Nusa Dua - Di sela-sela padatnya Forum Regional ASEAN ke-18, Konferensi Keamanan Asia, Menteri Luar Negeri Pakistan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, kemarin sore.

Pertemuan antara Hina Rabbani Khar dan Hillary Rodham Clinton di luar agenda ini berlangsung di sebuah ruangan VVIP di Hotel Grand Hyatt, tak jauh dari Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali. Sekitar setengah jam keduanya bertemu dalam suasana hangat dan akrab.

Usai pertemuan, kepada Dwi Arjanto dari Tempo serta jurnalis Reuters dan Jakarta Post, Menteri Rabbani Khar mengatakan bahwa pembicaraan tersebut berlangsung baik dan konstruktif. "Kami berbagi strategi obyektif menghadapi kelompok-kelompok teroris dan Islamabad tidak butuh bujukan apa pun tentang masalah itu," ujar Rabbani Khar.

Dua pekan lalu, Amerika Serikat mengancam untuk menunda penyaluran dana bantuan keamanan ke Pakistan terkait tuntutan tak maksimalnya Islamabad memerangi kelompok militan di dalam negeri. Rencana penundaan tersebut akhirnya tak dilaksanakan setelah serangkaian pertemuan para pejabat tinggi dan intelijen kedua negara tersebut.

Hubungan keduanya soal keamanan meruncing beberapa pekan lalu. Terutama setelah operasi rahasia pembunuhan gembong teroris, Usamah bin Ladin, di Abbottabad, Pakistan, oleh Amerika Serikat, yang dinilai melanggar kedaulatan. Pemerintah Pakistan mendapat tekanan politik di dalam negeri untuk meninjau kerja sama keamanan dengan Amerika Serikat.

Islamabad sempat mengusir sejumlah perwira pelatih tentara Amerika Serikat. Juga ada friksi setelah Washington mempertanyakan komitmen Islamabad memerangi kelompok militan, terutama Taliban yang bercokol di perbatasan dengan Afganistan yang sering menyerang NATO di Afganistan.

DWI ARJANTO (BALI)

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya