TEMPO Interaktif, Washington - Majalah dari jaringan Al-Qaidah yang didirikan mendiang Usamah Bin Ladin kembali keluar dengan edisi terbaru. Dalam terbitan keenam itu, Majalah Inspire menampilkan cerita utama soal bagaimana Bin Ladin tewas dengan gambar sampul dirinya.
Inspire melaporkan versi berbeda dengan laporan yang dilansir militer Amerika Serikat. Dalam laporan utama berjudul “Kesedihan, Kepuasan, dan Aspirasi” itu, Inspire melaporkan lelaki dengan enam istri itu melakukan perlawanan sengit saat pasukan SEAL menyerbu lokasi persembunyiannya di Kota Abottabad, Pakistan, 1 Mei lalu.
“Ia menerima tantangan dari orang-orang yang datang dengan perlengkapan, senjata mesin, senapan serbu, jet tempur, dan tentara yang tak pernah dibayangkan. Mereka angkuh dan sombong,” tulis Inspire.
Sebelumnya, militer Amerika menyatakan Bin Ladin tidak bersenjata saat digerebek di kamarnya di lantai tiga. Pasukan SEAL terpaksa menembak lelaki 57 tahun itu karena takut ia menyembunyikan bom di balik piyamanya. Bin Ladin terbunuh dengan luka tembak di kepala dan dada.
“Ia tertembak oleh peluru pengkhianatan dan ketidaksetiaan,” tulis Inspire. Majalah berbahasa Inggris ini juga menulis soal pemimpin baru Al-Qaidah, Ayman al-Zawahiri, yang menyampaikan terima kasih khusus kepada Taliban di Pakistan yang telah membalas kematian Bin Ladin.
Inspire juga memuat artikel tentang bagaimana menggunakan senapan serbu AK-47 dan membuat bahan peledak dari Acetone Peroksida. Bom jenis ini digunakan dalam serangan 7 Juli 2005 di jaringan kereta bawah tanah di Ibu Kota London, Inggris.
Inspire diyakini dibuat oleh Samir Khan, warga Amerika yang menjadi anggota Al-Qaidah cabang Yaman. Seperti majalah-majalah komersial, Inspire juga menerima komentar pembaca melalui surat elektronik. Pembaca juga bisa mengirim pertanyaan kepada Anwar al-Awlaki, salah satu tokoh senior Al-Qaidah.
ABC/FAISAL ASSEGAF
Berita terkait
Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang
26 Maret 2019
Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.
Baca SelengkapnyaNGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB
15 Desember 2018
Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.
Baca SelengkapnyaPresiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi
5 Desember 2017
Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.
Baca SelengkapnyaHouthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden
5 Desember 2017
Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,
Baca SelengkapnyaSerangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas
24 Agustus 2017
Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman
Baca SelengkapnyaArab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman
20 Agustus 2017
Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman
29 Juli 2017
Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman
Baca SelengkapnyaDalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera
12 Mei 2017
Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.
Baca SelengkapnyaRekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47
12 Mei 2017
Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop
Baca SelengkapnyaPeringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa
27 Maret 2017
Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab