TEMPO Interaktif, Pengadilan Hungaria, Senin, 18 Juli 2011, membebaskan Sandor Kepiro dari segala dakwaan jaksa karena dianggap terlalu renta dan sakit-sakitan.
Keputusan tersebut tak pelak ditentang komunitas Yahudi di Hungaria yang tergabung dalam kelompok Simon Wiesenthal Centre (SWC).
Mereka menyebut kakek berusia 97 tahun itu telah terbukti membantai 30 warga Yahudi dan Serbia di Novi Sad pada 1942.
Untuk itu, para penentang berharap jaksa tetap melakukan perlawanan hukum dengan cara mengajukan banding atau kasasi ke Mahkamah Agung.
"Keputusan majelis hakim sangat tidak diharapkan oleh masyarakat Hungaria atas peristiwa masa lalu," ujar Ana Frenkel, pemimpin SWC.
Kepada kantor berita AFP, Frenkel mengatakan lembaganya akan terus berjuang agar terdakwa bisa dihukum karena memerintahkan pembantaian warga Yahudi dan Serbia.
"Kami tidak puas atas keputusan hakim dan berharap Kjaksaan Hungaria mengajukan banding," ujar Bruno Vekaric, Deputi Jaksa Kejahatan Perang Serbia, kepada kantor berita Tanjug.
Kepiro yang muncul di pengadilan untuk mendengarkan keputusan majelis hakim, Senin, 18 Juli 2011, mengatakan sebelum hakim mengambil keputusan, "Saya tidak bersalah, tidak pernah membunuh, dan merampok."
Selama menjalani proses peradilan, Kepiro diizinkan keluar masuk rumah sakit untuk memeriksakan kesehatannya sekaligus menjalani rawat inap selama sepekan di rumah sakit.
Selain membebaskan Kepiro karena dianggap terlalu tua dan menderita sakit, majelis hakim memutuskan segala biaya perkara sebesar Rp 170 juta (US$ 20 ribu) ditanggung negara.
Dalam catatan yang diperoleh SWC, Kepiro berpangkat kapten, bergabung bersama militer Hungaria ketika menguasai Novi Sad--sekarang Serbia--pada 21-23 Januari 1942. Saat pasukan Hungaria berada di daerah kekuasan, mereka membantai 1.200 warga Yahudi dan Serbia.
Kepiro, ketika melakukan patroli keamanan, diduga memerintahkan pasukannya membantai 36 warga Yahudi dan Serbia.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Pengadilan Kejahatan Perang Novi Sad menghukum secara in absentia Kepiro pada 1944 dengan hukuman penjara 10 tahun. Namun, dia belum pernah menjalani hukuman tersebut karena keburu terbang ke Argentina sebelum balik kembali ke Hungaria pada 1996.
AL JAZEERA | CA
Berita terkait
Kapsul Waktu Berusia 176 Tahun Ditemukan di Salib Katedral Tua Hungaria
18 April 2021
Kapsul waktu berusia 176 tahun ditemukan di gereja terbesar Hungaria, Katedral Esztergom, di dalam salib kubah 100 meter saat renovasi.
Baca SelengkapnyaJuru Kamera Penendang Pengungsi Suriah Dibui 3 Tahun
13 Januari 2017
Petra Laszlo, juru kamera warga Hungaria dibui 3 tahun penjara atas perilakunya menendang pengungsi Suriah ketika mereka lari dari kejaran polisi.
Baca SelengkapnyaKBRI: Ledakan di Budapest Berasal dari Bom Rakitan
26 September 2016
KBRI menyampaikan bahwa ledakan itu ditujukan kepada aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaCari Pengebom, Polisi Hungaria Tawarkan Hadiah Rp 500 Juta
26 September 2016
Kepolisian Hungaria tengah mencari tersangka yang meledakkan bom di Budapest pada Sabtu malam dan melukai dua petugas kepolisian.
Baca SelengkapnyaTendang Pengungsi, Juru Kamera TV Hungaria Dijerat Hukum
8 September 2016
Juru kamera TV swasta di Hungaria yang menendang pengungsi di perbatasan Hungaria-Serbia tahun lalu dijerat hukum. Jaksa menuntutnya.
Baca SelengkapnyaWow, Ternyata Anjing Memahami Bahasa Manusia
31 Agustus 2016
Penelitia Hungaria menyimpulkan anjing memahami bahasa manusia dengan sangat baik.
Baca SelengkapnyaPolitisi Hungaria Usulkan Kepala Babi untuk Menangkis Imigran
23 Agustus 2016
Gagasan menggantung kepala babi, menurutnya, lebih efektif ketimbang menaruh orang-orangan untuk menakut-nakuti imigran.
Baca SelengkapnyaKebakaran Klub malang, PM Rumania Mundur
4 November 2015
Demi memuaskan pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaKBRI Budapest Kenalkan Seni Budaya Indonesia di Hungaria
16 Oktober 2015
Dalam kesempatan tersebut, KBRI Budapest menampilkan permainan musik keroncong dan permainan musik gamelan kepada pelajar sekolah di Hungaria.
Baca SelengkapnyaPerbatasan Hungaria Ditutup, Ribuan Pengungsi Terlantar
20 September 2015
Jumlah pengungsi yang terlantar di Serbia meningkat.