TEMPO Interaktif, Monroeville - Jerit tangis anak balita di tempat umum merupakan kenyataan hidup yang tak bisa dihindari. Mereka bisa menangis dan menjerit di mana saja, entah di atas kendaraan, pasar, kantor, bahkan di tempat rekreasi sekalipun. Kendati dimaklumi, tapi tak semua orang bisa menerimanya. Contohnya di Pennsylvania, Amerika Serikat. Sebuah restoran di negara bagian itu melarang anak di bawah enam tahun berkunjung. Restoran itu memberi sebuah pesan yang jelas kepada para orang tua, "Ambil anak Anda dan amukkan mereka di tempat lain."
Menurut laporan MSNBC, seperti dikutip The Globe and Mail, Selasa, 12 Juli 2011, Restoran McDain dan Golf Center di Monroeville, Pennsylvania, melarang anak di bawah enam tahun berkunjung untuk melindungi pelanggan restoran dari tangis anak-anak. Peraturan ini mulai berlaku 16 Juli mendatang. "Kami merasa McDain bukan tempat untuk anak-anak," kata pemiliknya, Mike Vuick, dalam sebuah e-mail ke pelanggan. "Suara mereka tidak bisa dikontrol dan sering, sangat sering, mereka mengganggu pelanggan lainnya."
Vuick mengatakan aturan baru ini dibuat karena restoran tersebut sering mendapat komplain dari pelanggan. Dia menggambarkan orang tua yang makan bersama anak-anaknya "tidak sopan dan egois." Larangan ini didukung sejumlah pelanggan, tapi banyak juga yang komplain.
"Saya tidak bisa mempercayai ini. Saya tersinggung. Ini hanya kebijakan bodoh," kata Stephanie Kelley, ibu bayi 13 bulan. "Jika mereka begitu memperhatikan soal suara, apa yang mereka rencanakan dengan suara orang-orang di bar?"
Namun, tidak semua ibu berpikir seperti Kelley. "Tidak masalah dengan restoran yang melarang anak-anak, apalagi jika mereka bermaksud menciptakan suasana tenang," kata Nicole Christen, 32 tahun, ibu tiga anak.
THE GLOBE AND MAIL | SUNARIAH
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya