TEMPO Interaktif, Kairo - Jalur distribusi pipa gas alam Mesir di utara Sinai ke Israel meledak, Selasa, 12 Juli 2011. Demikian keterangan pejabat keamanan seperti dikutip kantor berita MENA.
Televisi Neil dalam siarannya melaporkan bahwa kobaran api yang ditimbulkan oleh ledakan itu membumbung tinggi hingga terlihat sejauh 20 kilometer dari kota Al-Arish. Hingga saat ini, penyebab ledakan atau kerusakan pipa gas belum diketahui.
Namun MENA, tanpa menyebutkan sumbernya, mengatakan ledakan itu kemungkina karena sebuah serangan yang sengaja ditujukan ke stasiun gas alam di kawasan tersebut untuk menghambat ekspor gas alam Mesir, termasuk suplai ke Israel. Selain ke Israel, Mesir juga menjual gas alamnya ke Yordania dan sejumlah negara lainnya.
MENA menambahkan, sejumlah kendaraan pemadam kebakaran tampak mencoba memadamkan api. Di sisi lain, pasukan keamanan Mesir memburu penanggung-jawab serangan. Akibat ledakan itu, jelas MENA, seorang petugas keamanan dan keluarganya cedera.
Sementara itu, dalam laporannya mengutip keterangan kantor berita Mesir, Al Jazeera menyebutkan insiden ledakan pipa gas alam itu disebabkan oleh serangan oleh sejumlah pria bersenjata terhadap terminal pipa gas yang menyuplai kebutuhan Israel dan Yordania. Pipa gas ini merupakan penyuplai 40 persen kebutuhan Israel. Hingga saat, ini belum ada yang mengaku bertanggung-jawab atas ledakan tersebut.
Ledakan pipa gas di Sinai untuk jalur ke Israel dan Yordania ini merupakan serangan keempat pada tahun ini. Serangan pertama terjadi pada 5 Februari, disusul pada 27 April, dan 4 Juli 2011.
REUTERS | AL JAZEERA | CA
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya