TEMPO Interaktif, Sanaa - Setelah sebulan meninggalkan negaranya untuk berobat di Arab Saudi, Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh akhirnya muncul di televisi, Kamis, 7 Juli 2011, kemarin. Dalam pidatonya, dia mengatakan siap berbagi kekuasaan asalkan sesuai konstitusi. Dalam kemunculan pertamanya ini, Saleh yang berhasil selamat dari serangan roket kelompok antipemerintah 3 Juni lalu di halaman istananya, memperlihatkan tanda-tanda bekas luka bakar di wajahnya. Bekas luka itu ditutup dengan sorban. Tangannya juga masih diperban.
"Kami tidak melawan partisipasi. Kami berpartisipasi dengan semua kekuasaan politik, apakah mereka oposisi atau berkuasa. Tapi, dalam menghidupkan sebuah program harus berdasarkan persetujuan rakyat," kata Saleh di Yaman TV.
Meski Saleh sudah terbang ke Saudi, namun dia tak membiarkan orang lain menggantikan posisinya. Sekalipun kalangan internasional menekannya dan kelompok antipemerintah terus memprotes 33 tahun pemerintahannya selama enam bulan terakhir. Untuk tugas-tugas pemerintahan, Saleh menunjuk wakil presiden sebagai penggantinya sementara. Dalam sebuah catatan menantang, Saleh mengatakan akan "melawan tantangan dengan tantangan." Seorang aktivis yang dimintai tanggapan soal pernyataan Saleh mengatakan pidato itu tak memberi harapan apapun. "Pidatonya normal, tidak memberi tawaran yang baru.
REUTERS | SUNARIAH
Berita terkait
Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang
26 Maret 2019
Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.
Baca SelengkapnyaNGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB
15 Desember 2018
Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.
Baca SelengkapnyaPresiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi
5 Desember 2017
Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.
Baca SelengkapnyaHouthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden
5 Desember 2017
Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,
Baca SelengkapnyaSerangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas
24 Agustus 2017
Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman
Baca SelengkapnyaArab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman
20 Agustus 2017
Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman
29 Juli 2017
Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman
Baca SelengkapnyaDalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera
12 Mei 2017
Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.
Baca SelengkapnyaRekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47
12 Mei 2017
Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop
Baca SelengkapnyaPeringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa
27 Maret 2017
Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab