Berharap Bisnis Terus Berdenyut di Ratchaprasong

Reporter

Editor

Kamis, 7 Juli 2011 05:36 WIB

ABHISIT UCAPKAN SELAMAT KEPADA YINGLUCK

TEMPO Interaktif,Jalanan di perempatan kompleks pusat belanja mewah setara Plaza Senayan dan Plaza Indonesia itu penuh sesak saat jarum jam menunjukkan pukul 4 sore. Mobil pribadi, bus, sampai sepeda motor sulit bergerak. Padahal lebar jalan itu cukup untuk lima mobil. "Memang biasa seperti ini," kata Tikaram, 44 tahun, warga Nepal yang membuka usaha jahit di ujung Jalan Ratchaprasong.


Bisnis toko jahitnya, "Amari Tailor", pelan-pelan bisa kembali normal setelah digelar demonstrasi Kaus Merah di sepanjang jalan tersebut tahun lalu. Dulu, tokonya itu tutup selama dua bulan. "Kami tak mau ambil risiko." Sesekali rekannya, Jimmy Khula, 25 tahun, melongok tokonya, memastikan tak terjadi apa-apa di tengah lautan manusia beratribut serba merah.


Dengan situasi sekarang, bisnis Tikaram baru pulih dua pertiganya. Langganan Tikaram adalah pebisnis asing. "Tapi saya yakin, kalau tetap stabil, bisnis saya akan lebih baik dari sebelumnya." Situasi yang diharapkan para pebisnis ini, menurut dia, masih harus ditunggu sampai Yingluck Shinawatra resmi menjadi Perdana Menteri Thailand.


Ini sehubungan dengan amnesti yang hendak diloloskan di parlemen Thailand yang bisa membuat kubu Partai Demokrat, partai mantan Perdana Menteri Abhisit Vejajjiva, bereaksi. Dan kelompok Kaus Kuning adalah pendukung raja sekaligus Abhisit yang pada 2006 telah ikut mencungkil Thaksin Shinawatra, kakak Yingluck, dari kursi perdana menteri.


"Partai Puea Thai hati-hati memainkan isu amnesti, tapi pasti akan dimajukan," kata analis politik dari Universitas Chulalongkorn, Surat Horachaikul. Partai ini sekarang mengusung dua isu politik penting dalam agenda koalisinya yang mencapai 299 kursi dari 500 kursi di parlemen. Pertama rekonsiliasi, kedua amnesti.


Advertising
Advertising

Amnesti adalah usul yang dikeluarkan Thaksin dari pengasingannya di Dubai, sebagai pengampunan bagi semua pihak yang dianggap pernah melakukan kesalahan pidana dan politik. "Kalau politik, oke amnesti. Tapi kalau pidana? Itu merusak sistem hukum."
"Kalau ini dipaksakan, sementara Partai Demokrat tetap menolak, bisa jadi ada reaksi." Dan Surat yakin, Demokrat belum habis, meski Abhisit, yang sudah dianggap sebagai politikus lihai, mundur sebagai ketua partai. "Mereka akan bangkit, kita lihat saja." Tapi dikhawatirkan bangkitnya lawan politik Thaksin itu diawali dengan ketidakstabilan politik lagi seperti yang terjadi di Ratchaprasong, setahun lalu.


YOPHIANDI (BANGKOK)

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya