TEMPO Interaktif, New Delhi - Menteri Kesehatan India Ghulam Nabi Azad dikecam karena menyebut homoseksual sebagai penyakit yang tidak alami dan merupakan impor dari barat. Pernyataan itu memicu protes dari para aktivis yang menyatakan bahwa tindakan Ghulam sebagai kemunduran kampanye hak kaum homoseks dan kampanye HIV/AIDS.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam konferensi pers tentang HIV/AIDS di New Delhi, India, pada Senin kemarin. Ia menyatakan kembali pendapat pihak konservatif di India bahwa homoseks merupakan impor dari barat.
"Sayangnya, penyakit ini datang ke negara kita juga di mana pria melakukan hubungan intim dengan pria, yang jelas-jelas tidak alami," katanya seperti yang dilaporkan oleh The Guardian, Selasa, 5 Juli 2011.
Direktur lembaga pegiat hak HIV/AIDS yang juga mendukung kesetaraan kaum homoseks, Anjali Gopalan, menyesalkan pernyataan Ghulam. "Komentar ini tidak memberikan bantuan apa-apa, tidak akan membantu memerangi HIV/AIDS," katanya.
Saat ini, di India jumlah orang yang terkena HIV/AIDS mencapai 2,5 juta sehingga India menjadi negara dengan jumlah ODHA (orang dengan HIV/AIDS) yang terbesar di dunia. "Jika Anda tidak memberi investasi pada pembangunan komunitas, maka kaum homoseksual akan terus dimarjinalkan," tambahnya.
AQIDA SWAMURTI
Berita terkait
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang
16 hari lalu
Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.
Baca SelengkapnyaCOP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama
59 hari lalu
Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat
30 September 2023
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?
Baca SelengkapnyaPolusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri
26 Agustus 2023
Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.
Baca SelengkapnyaDampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi
7 Agustus 2023
Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.
Baca SelengkapnyaEnergi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya
25 Juli 2023
Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?
Baca SelengkapnyaFakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS
11 April 2023
tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.
Baca SelengkapnyaCISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi
7 Desember 2022
CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.
Baca SelengkapnyaDr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat
9 Agustus 2022
Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.
Baca SelengkapnyaRancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat
28 Juli 2022
Rancangan peraturan pelabelan BPA sama sekali tidak melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat
Baca Selengkapnya