TEMPO Interaktif, Turin - Lebih dari 180 polisi dan demonstran terluka saat protes berlangsung di Italia, Senin, 4 Juli 2011. Menurut polisi, demonstrasi diikuti oleh 6.000 orang. Awalnya demonstrasi di daerah Val di Susa, dekat Turin berlangsung damai. Warga turun ke jalan untuk memprotes pembangunan terowongan rel kereta cepat yang menghubungkan Italia dengan Prancis. Menurut mereka, terowongan itu akan merusak lingkungan dan lembah Alpine yang indah.
Namun, baku hantam pun tak bisa dihindari di beberapa titik sepanjang perbatasan lokasi pembangunan. Demonstran melempar batu dan petasan yang direspons polisi dengan gas air mata. Akibat bentrokan itu, sedikitnya 188 polisi terluka. Begitu juga di pihak demonstran, termasuk seorang pekerja di lokasi pembangunan.
Polisi menahan sedikitnya lima orang dan berusaha membubarkan ratusan demonstran di dekat pagar, walaupun beberapa di antara mereka berusaha menembus pagar lokasi pembangunan. "Ini perang sipil," kata blogger Beppe Grillo, yang menggambarkan demonstran sebagai pahlawan.
Sejumlah pemimpin politik menentang kekerasan itu, sedangkan kelompok hijau menjauhkan diri mereka.
Presiden Italia Giorgio Napolitano, melalui sebuah pernyataan, mengutuk agresi yang melawan polisi tersebut dan mengatakan bahwa penyusup dalam demonstrasi tidak akan ditoleransi.
Pembangunan terowongan disetujui Italia dan Prancis 2001 lalu. Proyek itu menelan biaya 21,3 miliar dolar. Tapi, penduduk di lembah ramai-ramai menolaknya. Penolakan ini mendapat dukungan dari pemerintah lokal dan pendanaan Uni Eropa,.
REUTERS | SUNARIAH
Berita terkait
Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia
20 Mei 2017
Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.
Baca SelengkapnyaTerbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade
16 Mei 2017
Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade
Baca SelengkapnyaWali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini
10 Mei 2017
Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.
Baca SelengkapnyaItalia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania
7 Mei 2017
Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun
16 April 2017
Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.
Baca SelengkapnyaHakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis
25 Maret 2017
Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.
Baca SelengkapnyaUskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis
20 Maret 2017
Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya
Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku
12 Maret 2017
Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.
Baca SelengkapnyaDubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda
23 Desember 2016
Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.
Baca SelengkapnyaPromosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia
19 Desember 2016
Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)
Baca Selengkapnya