TEMPO Interaktif, North Carolina - Seorang anak harus menjalani operasi untuk mengeluarkan gigi ikan hiu dari kakinya. Cassidy Cartwright, anak itu, digigit dua kali oleh ikan hiu saat ia bermain-main di Pantai Topsail, North Carolina, Amerika Serikat.
Hiu itu menancapkan giginya sangat dalam ke betis kanannya, hingga giginya terlepas. Menurut laporan Daily Mail, Minggu 3 Juli 2011, Cassidy saat itu sedang diajak berlibur oleh keluarganya yang berasal dari Pennsyvania, Amerika Serikat.
Cassidy sedang bermain-main dengan papan seluncurnya di pinggir pantai yang kedalaman airnya hanya 1 meter. Tiba-tiba ada yang menariknya ke bawah air. "Saya pikir ada yang mengajak bercanda, tapi ternyata tidak ada," katanya.
Hiu itu menggigit Cassidy 2 kali. Ibunya Carolyn tiba-tiba menyadari ada darah di sekitar Cassidy. Ia pun segera meminta pertolongan penjaga pantai untuk menyelamatkan anaknya.
"Sewaktu ia dikeluarkan dari air, luka kakinya terbuka lebar dan sangat banyak darah," katanya. Ia segera dilarikan ke rumah sakit, dan dokter menemukan gigi hiu tertancap di dalam daging kakinya. Cassidy bukan korban pertama. Selama 75 tahun terakhir ini sudah ada 41 orang yang menjadi korban serangan hiu di Pantai North Carolina.
Namun, ahli biologi kelautan Andy Dehart menyatakan umumnya hiu tidak berenang di tempat air dangkal. Menurut Andy, kemungkinan hiu itu menyerang karena kondisi air yang berwarna gelap. Ketika hiu melihat ada bagian kulit berwarna pucat yang sangat kontras, mereka langsung menyerang. Hiu kemungkinan mengira yang ia serang adalah ikan, tapi ternyata manusia.
AQIDA SWAMURTI
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya