TEMPO Interaktif, Bangkok - Kelompok kaus kuning “yellow shirts” dengan organisasinya People's Alliance for Democracy (PAD) menggelar demo di pertigaan Ratchaprasong, Bangkok, Kamis 23 Juni 2011.
Juru bicara PAD, Parnthep Pourpongpan, mengatakan aksi demo itu digelar untuk menuntut Komisi Pemilihan Umum membubarkan Partai Phue Thai, yang pendiriannya dibidani bekas Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra yang kini tinggal di pengasingan di Dubai.
Aksi demo kaus kuning diramaikan dengan kehadiran Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva sebagai kandidat perdana menteri dari Partai Demokrat dalam pemilu yang akan digelar 3 Juli mendatang. Abhisit dan Deputi Perdana Menteri sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Suthep Thaugsuban akan berbicara dalam aksi demo itu.
Menurut juru bicara dari Kantor Perdana Menteri Ong-art Klampaiboon, Abhisit dan Suthep akan mengungkap kebenaran di balik aksi demo pada tahun lalu oleh kelompok kaus merah dengan organisasinya Front Persatuan untuk Demokrasi menentang Diktator (United Front for Democracy against Dictatorship-UDD).
Menanggapi aksi demo tersebut, juru bicara Partai Phue Thai Prompong Nopparit meminta kepada petinggi partai dan seluruh anggota partai untuk menjauhi persimpangan Ratchaprasong. Dia menduga ada beberapa kelompok berupaya membuat kerusuhan dan mencoreng nama Phue Thai.
Sedangkan Kepala UDD Tida Tawornseth kemarin mengancam akan melakukan balas dendam terhadap Demokrat jika aksi demo itu mempersalahkan kaus merah atas kematian puluhan orang dalam kerusuhan tahun lalu.
Keluarga korban yang tewas dalam kerusuhan tahun lalu menyesalkan aksi demo itu. Orapin Satipanya, ibu mertua Boonthing Prangsila, yang tewas ditembak di Soi Rangnam, distrik Din Daeng, pada 14 Mei lalu, mengatakan aksi demo di Racthaprasong tidak akan membuahkan rekonsiliasi nasional.
“Mereka seharusnya tidak melukai hati kami atau melemparkan kesalahan itu kepada para korban yang terbunuh saat protes berlangsung. Mereka lebih baik menggunakan aksi demo untuk memperkenalkan platform kebijakan untuk mengajak para pendukungnya memberikan suara,” ujar Orapin.
Sekitar 450 petugas kepolisian termasuk 150 polisi jalan raya akan diterjunkan untuk mengamankan aksi hari ini.
BANGKOK POST I REUTERS I MARIA RITA
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya