TEMPO Interaktif, Washington - Popularitas Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama yang meroket sejak terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama di negara itu pada 2008 setidaknya masih terjaga. Pengikut akun Twitternya hingga hari ini nomor tiga termasyhur sejagat.
Menurut situs statistic Twitter, twittercounter.com mengungkapkan pengikut akun @BarackObama kini 8.703.917 dan diperkirakan bisa mencapai 18 juta orang dalam 628 hari. Jumlah pengikut ini hanya kalah dari Justin Bieber (10.451.966), dan Lady Gaga (11.017.990).
Karena itu, menjelang masa kampanye pemilihan presiden tahun depan, sejak Jumat malam lalu waktu Amerika, Obama mulai rajin menulis di akun Twitternya. Bukan oleh stafnya, namun ditulis sendiri oleh Obama dengan tanda tangan “BO”.
Foto yang dipakai di akunnya juga diganti dari foto resmi Gedung Putih menjadi foto Obama yang sedang tersenyum dilengkapi logo kampanye 2012. Menurut para ahli media digital, perubahan ini membuat akun Twitter Obama lebih asli dan menarik bagi para pendukungnya.
Menurut direktur the Service Employees International Union, Tim Tagaris, Twitter terbaik adalah akun yang dikerjakan sendiri oleh pemiliknya. “Orang menjadi pengikut sebuah akun karena mereka ingin mendengar dari si pemilik akun dan bukan staf mereka,” ujarnya.
Selain Twitter, tim kampanye Obama juga memanfaatkan media sosial lainnya, seperti Facebook, untuk mencari dukungan. Apalagi, target dana kampanye untuk 2012 sekitar Rp 9 triliun.
AP/FAISAL ASSEGAF
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya