TEMPO Interaktif, Riyadh - Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi Sabtu, 18 Juni 2011, melansir pernyataan resmi mengenai pelaksanaan hukuman mati terhadap seorang pekerja perempuan asal Indonesia, yakni Ruyati binti Satubi Saruna.
Kementerian menegaskan pemerintahan Raja Abdullah bin Abdul Aziz berkomitmen menegakkan keamanan, keadilan, dan penerapan perintah Allah terhadap siapapun yang menyerang dan membunuh orang lain. “Siapa saja menyerang keamanan rakyat (Saudi) dan menumpahkan darah mereka akan dihukum sesuai syariat Islam,” kata Kementerian Dalam Negeri seperti dikutip kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).
Pelaksanaan hukuman mati itu berlangsung kemarin di Kota Makkah. Ruyati terbukti bersalah membunuh majikan perempuannya, Khairiyah binti Hamid Majlad dengan sebilah golok. Dekrit Raja Abdullah untuk menghukum mati Ruyati keluar setelah vonis itu dikuatkan oleh pengadilan banding dan Mahkamah Agung Saudi.
Amnesty International Jumat pekan lalu mendesak pemerintah Saudi menghapus hukuman mati lantaran pelaksanaannya naik pada tahun ini. Hingga bulan ini saja, sudah 27 orang yang dipancung, sama jumlahnya dengan tahun lalu. Sebanyak 15 orang dieksekusi Mei tahun ini.
Secara keseluruhan, jumlah pelaksanaan hukuman mati di Saudi terus menurun. Pada 2009, sebanyak 69 orang dipancung, turun dari 102 orang di tahun sebelumnya dan 158 orang pada 2007.
Saudi menerapkan hukuman pancung terhadap pelaku pembunuhan, pemerkosaan, dan penyelundup narkoba.
ARABIAN BUSINESS/FAISAL ASSEGAF
Berita terkait
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman
13 November 2017
Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh
25 Oktober 2017
Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat
25 Oktober 2017
Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.
Baca SelengkapnyaBertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun
6 Oktober 2017
Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.
Baca SelengkapnyaRaja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya
4 Oktober 2017
Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.
Baca SelengkapnyaGoyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi
23 Agustus 2017
Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan
Baca SelengkapnyaTerungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman
15 Agustus 2017
Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.
Baca SelengkapnyaDabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan
15 Agustus 2017
Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik
Baca SelengkapnyaSaudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran
14 Agustus 2017
Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata
2 Agustus 2017
Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.
Baca Selengkapnya