TEMPO Interaktif, Jakarta - Bulan ini merupakan tahun keempat blokade total yang dilancarkan Israel terhadap Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Sejatinya, isolasi itu sudah diterapkan sejak organisasi berhaluan keras ini memang pada pemilihan umum parlemen 25 Januari 2006.
Meski hidup dihimpit pelbagai kesulitan, terutama ekonomi dan keamanan, Mahmud Zahar, pendiri sekaligus pemimpin Hamas di Jalur Gaza menegaskan perlawanan bersenjata merupakan cara terbaik untuk mengusir penjajah Israel dari wilayah Palestina. Bukan melalui perundingan seperti yang ditempuh faksi saingan mereka, Fatah, yang dipimpin Presiden otoritas Palestina Mahmud Rida Abbas.
Kepada Faisal Assegaf dari Tempo, Zahar juga menjelaskan soal pembahasan pemerintahan persatuan yang masih berlanjut dan upaya mendapat pengakuan Perserikatan Bangsa-Bangsa soal negara Palestina. Berikut penuturannya saat dihubungi melalui telepon seluler hari ini:
Bagaimana perkembangan proses pembentukan pemerintahan persatuan?
Sampai saat ini tidak ada perkembangan karena Abu Mazin (nama sapaan Mahmud Abbas) tidak mau menerima gagasan dari kami, termasuk soal siapa yang bakal memimpin pemerintahan persatuan itu.
Kenapa Hamas menolak Salam Fayyad?
Kami tidak bisa menerima usulan Abu Mazin bahwa Salam Fayyad adalah satu-satunya calon perdana menteri yang tepat. Menurut kami, ia hanyalah boneka dari Amerika Serikat dan Israel.
Memangnya siapa kandidat yang diajukan Hamas?
Kami tidak akan membahas soal nama kandidat di media. Perjanjian kami dengan Fatah adalah pemerintahan nasional. Jadi, siapa saja yang menjadi kepala pemerintahan nantinya, apakah itu teknokrat, independen, atau kelompok mana pun tidak menjadi soal asal bekerja bagi kepentingan rakyat.
Apa Anda setuju mengenai upaya Abu Mazin mendapatkan pengakuan PBB terhadap negara Palestina?
Ini merupakan lompatan politik, tapi tidak berarti apa-apa bagi rakyat Palestina. Ini hanya strategi untuk kepentingan politik Fatah. Bagaimana mungkin mendapatkan wilayah negara karena di saat yang sama Israel terus memperluas permukiman mereka.
Jadi Anda tidak yakin usaha itu bakal berhasil?
Saya tidak yakin.
Hingga saat ini Anda masih yakin perlawanan bersenjata adalah cara terbaik menghadapi Israel?
Itu adalah sikap kami sejak dulu. Kami sampai sekarang membicarakan soal perlawanan bersenjata dan bukan berunding untuk melenyapkan Israel.
Berita terkait
Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza
11 Maret 2021
Yahya Al-Sinwar terpilih kembali untuk memimpin Hamas di Jalur Gaza untuk masa jabatan kedua. Sinwar adalah tokoh Hamas yang dikenal keras ke Israel.
Baca SelengkapnyaNetanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah
13 Oktober 2017
Benjamin Netanyahu mengatakan Israel ingin berdamai dengan semua negara tetangga tapi rekonsiliasi Hamas dan Fatah membuatnya semakin sulit.
Baca SelengkapnyaHamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina
12 Oktober 2017
Hamas dan Fatah akhirnya sepakat melakukan rekonsiliasi politik setelah bertahun-tahun tidak akur demi mewujudkan negara Palestina.
Baca SelengkapnyaHamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina
22 Mei 2017
Pengadilan keamanan Hamas mengatakan, ketiga warga Palestina itu terbukti membunuh Mazen Fuqaha, komandan sayap militer Hamas.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih
5 Mei 2017
Pemimpin senior Hamas mengucapkan terima kasih mendalam
kepada Korea Utara menyusul kecaman keras pimpinan Kim Jong-
un terhadap Israel.
Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina
3 Mei 2017
Hamas meminta Trump untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah dan mencari solusi terbaik bagi rakyat Palestina.
Baca SelengkapnyaKomandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza
25 Maret 2017
Fuqaha dihukum seumur hidup di penjara dan mendapatkan ganjaran hukuman 50 tahun lantaran merencanakan bom bunuh diri di Meron Crossing pada 2002.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina
2 Maret 2017
Badan keamanan Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, untuk
pertama kalinya menahan ratusan orang dari kelompok-kelompok
garis keras
Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza
14 Februari 2017
Yahya Sinwar akan menjadi pembuat keputusan kunci dan anggota eksekutif kepemimpinan Hamas yang menyusun kebijaksanaan termasuk terhadap Israel.
Baca SelengkapnyaBikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas
12 Januari 2017
Sebelumnya, pelawak ini pernah ditahan diduga karena terkait dengan syair-syair puisinya.
Baca Selengkapnya