TEMPO Interaktif, Maroko - Raja Maroko telah meluncurkan reformasi konstitusional yang mengurangi kekuasaannya dalam upaya untuk menenangkan pengunjuk rasa dan menghindari pemberontakan rakyat yang diilhami peristiwa-peristiwa di Tunisia dan Mesir.
Raja Mohammed VI mengumumkan rancangan reformasi yang akan mengekang kekuasaan politiknya dan membawa pada demokrasi yang lebih besar, yaitu kepala pemerintahan mendatang akan dipilih oleh rakyat.
Konstitusi baru, yang akan diajukan dalam referendum pada 1 Juli, akan berfungsi sebagai "kontrak baru antara monarki dan rakyat" kata raja dalam pidato televisi Jumat malam.
Raja 47 tahun itu menjanjikan peradilan independen dan mengatakan pemerintah akan mengambil alih kekuasaan eksekutif meskipun Raja akan mempertahankan kontrol eksklusif atas bidang militer dan keagamaan.
Reformasi itu diperkenalkan menyusul pertimbangan selama tiga bulan oleh komite yang dibentuk Raja dan sebagai respons atas protes anti-kemapanan puluhan ribu orang ke jalan pada 20 Februari.
Najib Chawki, seorang aktivis dari Gerakan 20 Februari, mengatakan kepada Reuters bahwa rancangan reformasi konstitusi itu "tidak menanggapi esensi tuntutan kami untuk membentuk monarki parlementer. Kita pada dasarnya bergerak dari monarki absolut de facto menjadi monarki konstitusional" .
Para pengunjuk rasa juga menuntut agar Raja Mohammed menegakkan akuntabilitas, memerangi korupsi dan membatasi pengaruh elite istana rahasia.
TELEGRAPH | EZ
Berita terkait
Maroko Larang Produksi dan Jual Burka
13 Januari 2017
Maroko melarang produksi dan penjualan burka mulai awal pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkait dengan Ulama Turki, Maroko Tutup Sejumlah Sekolah
6 Januari 2017
Turki menuding Fethullah Gulen terlibat kudeta gagal pada 15
Juli 2016.
Dua Tahun Setelah Dikubur, Wanita Ini Muncul di Televisi
12 Maret 2016
Seorang wanita, yang "dimakamkan" dua tahun lalu, muncul di reality show mencari suaminya.
Baca SelengkapnyaTerkait Bom Paris, Maroko Tahan Warga Belgia
19 Januari 2016
Warga negara Belgia asal Maroko itu ditahan empat hari lalu.
Baca SelengkapnyaWanita Bercelana Pendek Disebut Penjahat di Negara Ini
18 Juli 2015
"Lihatlah dia! Dia berjalan di jalan dengan ibunya dalam keadaan telanjang."
Baca SelengkapnyaIndomie Garap Pasar Maroko Sejak 2010
10 Mei 2015
Dubes RI di Rabat, Syarief Syamsuri, mengunjungi kantor penjualan dan pemasaran Indomie Indo Morocco Company SA.
Baca SelengkapnyaIndomie Bangun Pabrik di Maroko
10 Mei 2015
Akan mulai memproduksi akhir triwulan ketiga 2015.
Baca SelengkapnyaBanjir di Maroko, 30 Orang Tewas
24 November 2014
Puluhan lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaMaroko Larang Penggunaan Burkini di Kolam Renang
28 Agustus 2014
Beberapa resor di kota wisata Marrakesh dilaporkan melarang burkini dengan alasan kebersihan.
Baca SelengkapnyaDi Maroko, Pemerkosa Tak Dihukum Jika...
23 Januari 2014
Korban perkosaan dinikahi pelaku, tujuh bulan kemudian bunuh diri.
Baca Selengkapnya