Negosiasi Fatah-Hamas Masih Buntu  

Reporter

Editor

Kamis, 16 Juni 2011 05:29 WIB

Warga Palestina terlihat melalui bendera Palestina saat merayakan penandatanganan perjanjian rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas, di kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu (4/5). AP/Tara Todras-Whitehill

TEMPO Interaktif, Kairo - Pemerintahan persatuan Palestina tengah diuji. Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Kepala Biro Politik Hamas Khaled Meshaal akan bertemu di Kairo, Selasa pekan depan, untuk finalisasi formasi pemerintahan persatuan. Pertemuan di antara dua gerakan itu diumumkan setelah terjadinya kebuntuan dalam perundingan di Kairo kemarin.

"Dua gerakan membuka perundingan ketiga pekan depan di Kairo antara Abbas dan Meshaal," ujar Ketua delegasi Hamas, Mussa Abu Marzouk. Ketua delegasi Fatah, Azzam el-Ahamd, mengatakan kedua pihak sepakat perundingan pada Selasa nanti menjadi final dan terukur untuk pemerintahan baru.

Meski sempat berselisih, kedua pihak akhirnya sepakat tidak mengajukan perdana menteri yang berbasis di Tepi Barat saat ini, Salam Fayyad, sebagai calon pemimpin pemerintahan baru yang bakal disusun berdasarkan kesepakatan rekonsiliasi. "Kami membahas banyak nama," ujar Izzat al-Risheq, anggota politik biro Hamas.

Menurut seorang sumber kepada Xinhua, Mohammed Mustafa, Kepala Palestinian Investment Fund, dan Mustafa Al-Barghouti, seorang politikus independen, adalah dua kandidat yang paling diharapkan.

Sabtu pekan lalu, Fatah menominasikan Fayyad sebagai perdana menteri, tapi Hamas menolaknya. "Buat kami, Fayyad tidak bisa diterima karena namanya terkait dengan fase gelap dalam sejarah rakyat Palestina," tutur Taher al-Nounou, seorang pejabat Hamas di Gaza yang menuding Fayyad memperkeruh perpecahan dan menutup badan-badan Hamas di Tepi Barat.

Beberapa tokoh Fatah dan Hamas mengatakan persoalan itu bisa tidak selesai di perundingan ketiga. "Tidak ada tenggat," kata Muhammad Shtayyeh, anggota Komite Sentral Fatah di Ramallah, kemarin.

XINHUA | THE NEW YORK TIMES | DWI A


Berita terkait

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

21 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

7 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

7 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

8 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

9 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

9 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya