TEMPO Interaktif, Sanaa - Suasana tenang mulai tampak di Ibu Kota Sanaa kemarin, meski kekerasan terus berlanjut di sejumlah kota. Lebih dari 20 orang tewas di Kota Zinjibar dan Kota Taiz selepas terjadinya bentrokan sengit antara pasukan pemerintah dan demonstran. Wakil Presiden, Abed Rabbo Mansour Hadi, menuding kelompok Al-Qaidah yang bersembunyi di sana sebagai pelakunya.
Adapun para kepala suku di sana, yang menentang Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, menegaskan tetap akan melakukan perlawanan sampai Presiden Ali Abdullah mundur. "Kami kelompok suku mendukung kelompok tertindas dan menentang pemerintahan yang tidak sah," ujar Kepala Dewan Suku di Taiz, Syekh Hammoud Saeed al-Mikhlafi.
Presiden Ali Abdullah kini berada di Arab Saudi setelah terluka parah akibat kompleks tempatnya tinggal diserbu kelompok suku di Sanaa pada Sabtu pekan lalu. Dilaporkan 40 persen tubuhnya terbakar, paru-parunya terkena pecahan peluru meriam hingga sedalam tujuh sentimeter. Media pemerintah menyebutkan Ali, 65 tahun, akan kembali begitu pulih.
Namun, kubu oposisi mengatakan bakal melakukan segala cara guna mencegah kembalinya Ali ke Yaman. "Rakyat Yaman akan melakukan apa saja supaya Ali tak kembali ke sini," ujar tokoh oposisi Mohammed Qahtan. Hal senada juga dikatakan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton. "Kami berharap ada peralihan kekuasaan secara damai," ujarnya.
WASHINGTONPOST | ALJAZEERA | ANDREE PRIYANTO
Berita terkait
Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang
26 Maret 2019
Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.
Baca SelengkapnyaNGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB
15 Desember 2018
Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.
Baca SelengkapnyaPresiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi
5 Desember 2017
Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.
Baca SelengkapnyaHouthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden
5 Desember 2017
Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,
Baca SelengkapnyaSerangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas
24 Agustus 2017
Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman
Baca SelengkapnyaArab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman
20 Agustus 2017
Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman
29 Juli 2017
Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman
Baca SelengkapnyaDalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera
12 Mei 2017
Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.
Baca SelengkapnyaRekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47
12 Mei 2017
Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop
Baca SelengkapnyaPeringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa
27 Maret 2017
Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab