Peluru Pembunuh Bin Ladin Mengandung Lemak Babi  

Reporter

Editor

Jumat, 3 Juni 2011 14:36 WIB

Peluru pembunuh Bin Ladin dilapisi minyak babi.

TEMPO Interaktif, Washington - Bukan sekadar kegiatannya selama ini yang menimbulkan perdebatan apakah pemimpin jaringan Al-Qaidah, mendiang Usamah Bin Ladin, layak masuk surga atau neraka. Namun dua peluru yang menembus dada dan di atas mata kirinya juga menimbulkan polemik lantaran mengandung minyak babi.

Hukum Islam menyatakan babi diharamkan dan merupakan najis. Perusahaan yang memproduksi peluru itu membenarkan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat, SEAL, yang menyerbu lokasi persembunyian Bin Ladin 1 Mei lalu di Kota Abbottabad, Pakistan, memang memakai peluru buatannya.

Peluru itu disebut Silver Bullet Gun Oil. Dalam situs resminya, sang pembuat yang memakai nama samaran “Sang Penunggang Tengah Malam” mengungkapkan peluru itu mengandung 13 persen lemak babi. Ia menegaskan peluru buatannya juga benar-benar efektif karena mampu menembus sasaran apa saja.

Harganya sekitar Rp 76 ribu per 4 ons. “(peluru) ini juga efektif mengharamkan surga bagi seorang teroris fasis Islam,” kata Rider. Ia menambahkan produknya itu sudah menjadi langganan semua kesatuan di militer Amerika sejak Juli 2004.

Dalam situs resminya, Rider mempromosikan produknya dengan menampilkan gambar Bin Ladin bertulisan “dibunuh dengan senjata yang menggunakan Silver Bullet Gun Oil”. Rider yang dikenal dengan nama “Tentara YAHWEH (Tuhan dalam bahasa Ibrani), mengaku mantan penembak jitu di kesatuan marinir Amerika.

Rider menegaskan ia tidak ingin mempromosikan diskriminasi terhadap ras atau agama apapun, hanya kepada teroris. “Produk ini digunakan hanya untuk teroris muslim bersenjata.”

DAILY MAIL/FAISAL ASSEGAF

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya