PM Kan Bersedia Mundur  

Reporter

Editor

Jumat, 3 Juni 2011 07:17 WIB

AP Photo/Koji Sasahara

TEMPO Interaktif, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Naoto Kan kemarin selamat dari mosi tidak percaya di parlemen dengan menawarkan diri mundur setelah dia mengatasi krisis nuklir terburuk negeri itu pada menit-menit akhir kesepakatan dengan para pemberontak dalam partai berkuasa yang mengancam akan mendongkelnya.

Tawaran Kan untuk mundur, mungkin pada musim gugur nanti, tampak sebagai upayanya membeli waktu untuk mempersiapkan anggaran ekstra buat membiayai pembangunan kembali setelah gempa bumi pada 11 Maret yang diikuti tsunami. Namun, ia tak bisa berbuat banyak menyelesaikan kelumpuhan politik dan kebijakan negeri itu.

Berkat manuver cepat Kan, mosi tidak percaya parlemen--yang diusung oleh kubu oposisi terhadap penanganan dia atas krisis terberat sejak Perang Dunia II--dengan nyaman dikalahkan oleh perbandingan 293 lawan 152 suara.

Berpidato sesaat sebelum pemungutan suara di Majelis Rendah, Kan bilang kepada para anggota parlemen Partai Demokrat Jepang (DPJ) bahwa dia akan mengundurkan diri. “Saya ingin generasi muda mengambil alih berbagai tanggung jawab setelah saya memenuhi peran tertentu yang harus saya butuhkan, seiring saya bekerja dalam penanganan bencana,” ujar Kan dengan nada khidmat dalam pertemuan itu.

Sejumlah kubu penentang di partai berkuasa cemas anjloknya rating Kan akan mencederai kesempatan mereka terpilih kembali. Mereka sempat berkata bahwa mereka ingin dia mundur segera dan mengancam akan mendukung oposisi.

Tawaran itu membantunya memenangi lagi dukungan beberapa pemberontak potensial, termasuk pendahulunya, Yukio Hatoyama, dan para anggota sebuah kelompok yang dipimpin figur penting dan rival Kan, Ichiro Ozawa.

PM Kan tak menyebut kapan dia lengser, tapi Hatoyama menyarankan dapat terjadi ketika ekstra anggaran buat pembangunan kembali dari tsunami sudah disetujui, mungkin sekitar Agustus atau September mendatang.

Kan, sebagai perdana menteri Jepang kelima dalam beberapa tahun terakhir, berjuang mengendalikan krisis radiasi di PLTN Fukushima Daiichi yang rusak oleh tsunami. Berkuasa sekitar satu tahun, dia panen kritik karena tak cukup tanggap dalam menghadapi krisis akibat gempa besar dan tsunami bulan Maret lalu yang menimbulkan 24 ribu warga tewas atau hilang. Bencana itu--diyakini paling mahal--telah mendorong ekonomi Jepang menjadi rapuh.

REUTERS | AP | DA

Berita terkait

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

24 Juni 2023

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

25 Mei 2019

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

27 Oktober 2017

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

16 Juli 2017

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

11 Juli 2017

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

29 Mei 2017

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

20 Mei 2017

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

19 Mei 2017

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.

Baca Selengkapnya

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

18 Mei 2017

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

12 Mei 2017

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia

Baca Selengkapnya