TEMPO Interaktif, Beograd - Otoritas Serbia menahan 180 orang menyusul kerusuhan yang dipicu oleh demonstrasi menentang penahanan pria bengis Jenderal Ratko Mladic, Kamis, 26 Mei 2011. Demikian keterangan juru bicara kementerian dalam negeri, Senin, 30 Mei 2011.
Ribuan orang terdiri dari kaum muda yang belum lahir ketika pecah perang 1992-1995, sejak Ahad, 29 Mei 2011, malam waktu setempat, berunjuk rasa di Beograd. Akibat demonstrasi itu, puluhan orang luka-luka dan sejumlah kendaraan hancur. Polisi terpaksa menahan puluhan orang untuk mencegah agar unjuk rasa tak meluas ke mana-mana.
Partai Radikal Serbia, yang memimpin perlawanan agar pemimpin mereka Ratko Mladic tidak diadili di Hague, membawa ribuan demonstran dengan bus dari luar Serbia. Bahkan, para pengunjuk rasa ada yang langsung datang ke Beograd sepulangnya dari nonton pertandingan sepak bola.
Sejak pecah unjuk rasa, 32 polisi dan 11 demonstran cedera, sementara lima mobil dan enam toko dilaporkan rusak akibat serbuan demonstran.
Ratko Mladic, selama 43 bulan, didakwa telah melakukan pembantaian massal terhadap 8.000 Muslim di Srebencia. Dia ditahan pihak keamanan Serbia, Kamis, 26 Mei 2011, di sebuah perkampungan 100 kilometer utara Beograd setelah 16 tahun buron.
Menurut hakim di pengadilan Beograd, Jumat, 27 Mei 2011, Mladic dalam kondisi fit sehingga bisa segera diekstradisi dan dihadapkan ke pengadilan kejahatan internasional di Hague.
Sebaliknya pengacara Maldic, Milos Saljic, Ahad, 29 Mei 2011, menyatakan bahwa kliennya belum bisa diekstradisi karena masih sakit. Menurut putra Mladic, Darko, bapaknya justru membela kaum perempuan dan anak-anak serta melindungi bangsa Serbia.
"Ratko Mladic bukanlah seorang penjahat. Beliau tidak memerintahkan pembunuhan. Beliau justru membela dan melindungi rakyat Serbia," katanya kepada para wartawan di Beograd.
REUTERS | CA
Berita terkait
2 Jejak Kedekatan Indonesia-Serbia Permudah Tangkap Maria Lumowa
10 Juli 2020
Argo menambahkan pemerintah Serbia bersedia bekerja sama menangkap Maria Lumowa karena memiliki kedekatan dengan Indonesia
Baca SelengkapnyaSerbia Tarik Seluruh Staf Kedutaannya dari Macedonia
22 Agustus 2017
Serbia menarik pulang seluruh staf kedutaannya dari Macedonia setelah menerima informasi tentang rencana serangan terhadap kepentingan Serbia di sana.
Baca SelengkapnyaKroni Rusia Menangi Pemilu Serbia. Siapa Dia?
3 April 2017
Perdana Menteri Aleksandar Vucic, yang dikenal sebagai kroni Rusia, memenangi pemilihan presiden Serbia, Ahad waktu setempat.
Baca SelengkapnyaSerbia Pilih Presiden Baru
2 April 2017
Lembaga survei memprediksi Vucic meraih kemenangan dengan mudah pada babak pertama lantaran partai oposisi terbelah.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Genosida di Bosnia, Karadzic: Saya Tahu Impian Saya
24 Maret 2016
Dia didakwa menjadi otak pembantaian 8.000 muslim pada 1995 setelah pasukan Serbia menguasai Srebenica, kawasan yang dinyatakan aman oleh PBB.
Baca SelengkapnyaKe Beograd, Wamenlu Lobi Presiden dan Ketua Parlemen Serbia
12 November 2015
Wamenlu minta Presiden Serbia memberikan pengurangan tarif bagi ekspor RI dan kemudahan serta perlindungan bagi investor RI.
Baca SelengkapnyaCerita Seru, Duta Besar Serbia Diuber Penculik
9 November 2015
Dua karyawan Kedutaan Besar Serbia dilaporkan diculik di pantai Sabratha, Libya, ketika sedang berkonvoi menuju Tunisia.
Baca SelengkapnyaKecolongan, Nomor Pemenang Lotre Keluar Sebelum Diundi
4 Agustus 2015
Polisi kini telah menyita mesin lotre, bola, dan perangkat lunak komputer.
Baca SelengkapnyaAsyik Dengarkan One Direction, Gadis Ini Disambar Kereta
22 Maret 2015
Saat petaka datang, Jana Djuric, gadis Serbia berusia 15 tahun, sedang mendengarkan lagu One Direction.
Baca SelengkapnyaIni Bunker Anti-Bom Nuklir Milik Sahabat Sukarno
29 November 2014
Bunker ini mampu menahan serangan bom nuklir berkekuatan 20 kiloton, lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang.
Baca Selengkapnya