TEMPO Interaktif, Beograd - Enam belas tahun setelah pembantaian di Srebenica, yang menewaskan lebih dari 8.000 warga muslim Bosnia, bekas Kepala Staf Angkatan Darat Serbia-Bosnia Jenderal Ratko Mladic berhasil ditangkap kemarin. Buron Mahkamah Kejahatan Perang Perserikatan Bangsa-Bangsa berumur 69 tahun itu diringkus Dinas Intelijen Serbia di Kota Lazarevo.
"Bakar otak mereka!" itulah kata-kata legendaris Jenderal Mladic sewaktu memimpin pasukannya mengepung dan membombardir Bosnia, serta menduduki Ibu Kota Sarajaveo selama 43 bulan. Tak mengherankan bila Mahkamah Kejahatan Perang Internasional menjulukinya sebagai arsitek genosida sipil terkeji di Eropa setelah Perang Dunia II.
"Atas nama Republik Serbia, saya umumkan penangkapan Ratko Mladic," kata Presiden Boris Tadic di hadapan pers di Beograd. "Kami sudah berhasil mengakhiri masa-masa kelam sejarah kami dengan menghilangkan noda dari wajah rakyat Serbia." Menurut dia, Mladic akan segera dikirim ke Mahkamah Internasional di Belanda dalam pekan ini.
"Ratko Mladic akan segera kami ekstradisi," ujar Tadic. Mladic adalah tokoh penting kedua di balik aksi pembantaian warga muslim Bosnia setelah Presiden Serbia-Bosnia (Srpska) Radovan Karadzic pada 2008. Radio Serbia, B-92, menyebutkan bahwa Mladic diringkus Dinas Intelijen Serbia di rumah sepupunya, Branislav Mladic. Operasi itu berjalan rapi.
"Mulanya kami bahkan tak tahu bakal ada penyergapan," kata Zoran, seorang warga di Lazarevo, kota kecil berpenduduk 2.000 orang. Dia mengatakan, Mladic, yang tinggal di sebuah rumah bertembok kuning, tak melawan saat akan ditangkap. "Ia menyerah begitu saja," kata Wali Kota Lazarevo Radmilo Stanic. "Kepalanya plontos dan wajahnya kuyu.
"Kini, dua dakwaan menanti Mladic, yang dijuluki Jagal karena kekejiannya itu. Dia didakwa melakukan genosida dan kejahatan melawan kemanusiaan. Bila terbukti bersalah, ancamannya adalah hukuman seumur hidup karena Uni Eropa tak mengenal hukuman mati. Media massa menyebut Mladic sengaja diserahkan karena Serbia ingin masuk Uni Eropa.
RIWAYAT HIDUP RATKO MLADIC
1942: Lahir di Bosnia Selatan, 12 Maret 1942. Orang tuanya dibantai Pasukan Ustasha Kroasia yang pro-NAZI pada 1945.
1961: Masuk Akademi Militer Yugoslavia di Beogard. Satu dari tiga lulusan terbaik.
1965: Setelah lulus ia lama bertugas di Makedonia
1991: Memimpin Korps ke-9 Tentara Rakyat Yugoslavia selama berperang melawan Kroasia.
1992: Presiden Serbia-Bosnia Radovan Karadzic menunjuk Jenderal Ratko Mladic sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Republika Srpska (Serbia-Bosnia)
1994: Putrinya, Ana Mladic, bunuh diri memakai pistol milik ayahnya. Ratko terguncang jiwanya. Ia menjadi tambah bengis.
1995: Pasukannya mengepung Bosnia dan menduduki Sarajaveo selama 43 bulan. Lebih dari 8.000 jiwa rakyat Bosnia, yang muslim, dibantai di Srebrenica.
2010: Lama menghilang, keluarganya mendesak Pemerintah Serbia mengumkan bahwa Ratko telah wafat.
KEJAHATAN PERANG
1995: Mahkamah Kejahatan Perang Perserikatan Bangsa Bangsa mendakwa Ratko melakukan genosida di Sarajevo dan Srebrenica.
1996: Presiden Republik Serbia-Bosnia Biljana Plavsic memberhentikan Jenderal Ratko. Ia menerima uang pensiun sampai November 2005.
1998: Mahkamah Kejahatan Perang mendesak pemerintah Federasi Yugoslavia untuk menyerahkan Ratko Mladic.
2001: Ratko tiarap dan menghilang menyusul kejatuhan dan penangkapan atas Presiden Federasi Yugoslavia Slobodan Milosevic.
2006: Ditangkap di Beograd dan dibawa ke Tuzla, Bosnia, untuk dikirim ke Mahkamah Kejahatan Perang di Den Haag, Belanda. Pemerintah Serbia membantah.
2008: Bekas bosnya, Presiden Serbia-Bosnia (Srpska) Radovan Karadzic yang juga didakwa melakukan kejahatan perang, ditangkap di Beograd.
2011: Ratko Mladic ditangkap agen Dinas Intelijen Serbia (BIA) di Lazarevo pada 26 Mei, seiring dengan syarat Serbia untuk masuk Uni Eropa.
REUTERS | GRAPHICNEWS | THETELEGRAPH | DERSPIEGEL | ANDREE PRIYANTO
Berita terkait
Hadiri Peringatan Srebrenica, PM Serbia Dilempari Batu
11 Juli 2015
Lemparan batu dari warga Bosnia yang mengamuk mengenai wajah PM Vucic hingga memecahkan kaca matanya.
Baca SelengkapnyaPaus Kunjungi Bosnis untuk Dukung Rekonsiliasi Pasca Perang
6 Juni 2015
Paus Fransiskus datang ke Bosnia untuk mendukung proses rekonsiliasi pasca perang.
Baca SelengkapnyaWarga Muslim Ini Pembuat Kursi Paus Fransiskus
31 Maret 2015
Pada 6 Juni 2015, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Sarajevo. Gereja meminta dua warga muslim membuat kursi dengan ukiran.
Baca Selengkapnya7 Murid di Bosnia Hamil Usai Study Tour 5 Hari
23 Desember 2014
Ketujuh murid yang hamil itu berusia antara 13 dan 14 tahun.
Baca SelengkapnyaBosnia Peringati 100 Tahun Perang Dunia I
29 Juni 2014
Sejumlah acara olahraga dan budaya, termasuk konser orkestra kenamaan Vienna Philharmonic Orchestra, akan digelar di Ibu Kota Sarajevo.
Baca SelengkapnyaBugil di Kantor, Hakim Wanita Bosnia Dipecat
29 April 2014
Mahkamah Agung kemudian mengembalikan hakim wanita itu pada jabatannya karena dinilai tak melakukan kesalahan.
Baca SelengkapnyaUni Eropa Pangkas Bantuan ke Bosnia
10 Desember 2013
Keputusan Uni Eropa memangkas separuh bantuan ke Bosnia diambil karena para pemimpin negara itu gagal menghapus aturan diskriminatif dari konstitusi.
Baca SelengkapnyaTerkait Korupsi, Presiden Federasi Bosnia Ditahan
29 April 2013
Jaksa menuduh zivko Budimir menerima suap untuk mengatur grasi narapidana.
Baca SelengkapnyaBosnia dan Serbia Akhiri Kebuntuan Politik
29 Desember 2011
Pembagian kekuasaan berdasarkan etnis.
Baca SelengkapnyaMuslim Chechnya Bisa Menikah dengan Syarat HIV-negatif
19 Januari 2011
Ulama Chechnya mengumumkan bahwa semua pasangan yang berencana untuk menikah harus bisa membuktikan bahwa mereka HIV-negatif.
Baca Selengkapnya