Si 'Jagal', Penjahat Perang Bosnia Ditangkap  

Reporter

Editor

Sabtu, 28 Mei 2011 07:25 WIB

Ratko Mladic tahun 1995 (kiri) dan 2011. AP/Oleg Stjepanovic/Politika

TEMPO Interaktif, Beograd - Enam belas tahun setelah pembantaian di Srebenica, yang menewaskan lebih dari 8.000 warga muslim Bosnia, bekas Kepala Staf Angkatan Darat Serbia-Bosnia Jenderal Ratko Mladic berhasil ditangkap kemarin. Buron Mahkamah Kejahatan Perang Perserikatan Bangsa-Bangsa berumur 69 tahun itu diringkus Dinas Intelijen Serbia di Kota Lazarevo.



"Bakar otak mereka!" itulah kata-kata legendaris Jenderal Mladic sewaktu memimpin pasukannya mengepung dan membombardir Bosnia, serta menduduki Ibu Kota Sarajaveo selama 43 bulan. Tak mengherankan bila Mahkamah Kejahatan Perang Internasional menjulukinya sebagai arsitek genosida sipil terkeji di Eropa setelah Perang Dunia II.



"Atas nama Republik Serbia, saya umumkan penangkapan Ratko Mladic," kata Presiden Boris Tadic di hadapan pers di Beograd. "Kami sudah berhasil mengakhiri masa-masa kelam sejarah kami dengan menghilangkan noda dari wajah rakyat Serbia." Menurut dia, Mladic akan segera dikirim ke Mahkamah Internasional di Belanda dalam pekan ini.



"Ratko Mladic akan segera kami ekstradisi," ujar Tadic. Mladic adalah tokoh penting kedua di balik aksi pembantaian warga muslim Bosnia setelah Presiden Serbia-Bosnia (Srpska) Radovan Karadzic pada 2008. Radio Serbia, B-92, menyebutkan bahwa Mladic diringkus Dinas Intelijen Serbia di rumah sepupunya, Branislav Mladic. Operasi itu berjalan rapi.



"Mulanya kami bahkan tak tahu bakal ada penyergapan," kata Zoran, seorang warga di Lazarevo, kota kecil berpenduduk 2.000 orang. Dia mengatakan, Mladic, yang tinggal di sebuah rumah bertembok kuning, tak melawan saat akan ditangkap. "Ia menyerah begitu saja," kata Wali Kota Lazarevo Radmilo Stanic. "Kepalanya plontos dan wajahnya kuyu.

"Kini, dua dakwaan menanti Mladic, yang dijuluki Jagal karena kekejiannya itu. Dia didakwa melakukan genosida dan kejahatan melawan kemanusiaan. Bila terbukti bersalah, ancamannya adalah hukuman seumur hidup karena Uni Eropa tak mengenal hukuman mati. Media massa menyebut Mladic sengaja diserahkan karena Serbia ingin masuk Uni Eropa.

RIWAYAT HIDUP RATKO MLADIC

1942: Lahir di Bosnia Selatan, 12 Maret 1942. Orang tuanya dibantai Pasukan Ustasha Kroasia yang pro-NAZI pada 1945.
1961: Masuk Akademi Militer Yugoslavia di Beogard. Satu dari tiga lulusan terbaik.
1965: Setelah lulus ia lama bertugas di Makedonia
1991: Memimpin Korps ke-9 Tentara Rakyat Yugoslavia selama berperang melawan Kroasia.
1992: Presiden Serbia-Bosnia Radovan Karadzic menunjuk Jenderal Ratko Mladic sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Republika Srpska (Serbia-Bosnia)
1994: Putrinya, Ana Mladic, bunuh diri memakai pistol milik ayahnya. Ratko terguncang jiwanya. Ia menjadi tambah bengis.
1995: Pasukannya mengepung Bosnia dan menduduki Sarajaveo selama 43 bulan. Lebih dari 8.000 jiwa rakyat Bosnia, yang muslim, dibantai di Srebrenica.
2010: Lama menghilang, keluarganya mendesak Pemerintah Serbia mengumkan bahwa Ratko telah wafat.

KEJAHATAN PERANG

1995: Mahkamah Kejahatan Perang Perserikatan Bangsa Bangsa mendakwa Ratko melakukan genosida di Sarajevo dan Srebrenica.
1996: Presiden Republik Serbia-Bosnia Biljana Plavsic memberhentikan Jenderal Ratko. Ia menerima uang pensiun sampai November 2005.
1998: Mahkamah Kejahatan Perang mendesak pemerintah Federasi Yugoslavia untuk menyerahkan Ratko Mladic.
2001: Ratko tiarap dan menghilang menyusul kejatuhan dan penangkapan atas Presiden Federasi Yugoslavia Slobodan Milosevic.
2006: Ditangkap di Beograd dan dibawa ke Tuzla, Bosnia, untuk dikirim ke Mahkamah Kejahatan Perang di Den Haag, Belanda. Pemerintah Serbia membantah.
2008: Bekas bosnya, Presiden Serbia-Bosnia (Srpska) Radovan Karadzic yang juga didakwa melakukan kejahatan perang, ditangkap di Beograd.
2011: Ratko Mladic ditangkap agen Dinas Intelijen Serbia (BIA) di Lazarevo pada 26 Mei, seiring dengan syarat Serbia untuk masuk Uni Eropa.

REUTERS | GRAPHICNEWS | THETELEGRAPH | DERSPIEGEL | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Hadiri Peringatan Srebrenica, PM Serbia Dilempari Batu

11 Juli 2015

Hadiri Peringatan Srebrenica, PM Serbia Dilempari Batu

Lemparan batu dari warga Bosnia yang mengamuk mengenai wajah PM Vucic hingga memecahkan kaca matanya.

Baca Selengkapnya

Paus Kunjungi Bosnis untuk Dukung Rekonsiliasi Pasca Perang  

6 Juni 2015

Paus Kunjungi Bosnis untuk Dukung Rekonsiliasi Pasca Perang  

Paus Fransiskus datang ke Bosnia untuk mendukung proses rekonsiliasi pasca perang.

Baca Selengkapnya

Warga Muslim Ini Pembuat Kursi Paus Fransiskus  

31 Maret 2015

Warga Muslim Ini Pembuat Kursi Paus Fransiskus  

Pada 6 Juni 2015, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Sarajevo. Gereja meminta dua warga muslim membuat kursi dengan ukiran.

Baca Selengkapnya

7 Murid di Bosnia Hamil Usai Study Tour 5 Hari

23 Desember 2014

7 Murid di Bosnia Hamil Usai Study Tour 5 Hari

Ketujuh murid yang hamil itu berusia antara 13 dan 14 tahun.

Baca Selengkapnya

Bosnia Peringati 100 Tahun Perang Dunia I  

29 Juni 2014

Bosnia Peringati 100 Tahun Perang Dunia I  

Sejumlah acara olahraga dan budaya, termasuk konser orkestra kenamaan Vienna Philharmonic Orchestra, akan digelar di Ibu Kota Sarajevo.

Baca Selengkapnya

Bugil di Kantor, Hakim Wanita Bosnia Dipecat  

29 April 2014

Bugil di Kantor, Hakim Wanita Bosnia Dipecat  

Mahkamah Agung kemudian mengembalikan hakim wanita itu pada jabatannya karena dinilai tak melakukan kesalahan.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Pangkas Bantuan ke Bosnia  

10 Desember 2013

Uni Eropa Pangkas Bantuan ke Bosnia  

Keputusan Uni Eropa memangkas separuh bantuan ke Bosnia diambil karena para pemimpin negara itu gagal menghapus aturan diskriminatif dari konstitusi.

Baca Selengkapnya

Terkait Korupsi, Presiden Federasi Bosnia Ditahan

29 April 2013

Terkait Korupsi, Presiden Federasi Bosnia Ditahan

Jaksa menuduh zivko Budimir menerima suap untuk mengatur grasi narapidana.

Baca Selengkapnya

Bosnia dan Serbia Akhiri Kebuntuan Politik

29 Desember 2011

Bosnia dan Serbia Akhiri Kebuntuan Politik

Pembagian kekuasaan berdasarkan etnis.

Baca Selengkapnya

Muslim Chechnya Bisa Menikah dengan Syarat HIV-negatif

19 Januari 2011

Muslim Chechnya Bisa Menikah dengan Syarat HIV-negatif

Ulama Chechnya mengumumkan bahwa semua pasangan yang berencana untuk menikah harus bisa membuktikan bahwa mereka HIV-negatif.

Baca Selengkapnya