Mertua Bin Ladin: Putri Saya Tak Terkait Al-Qaidah

Reporter

Editor

Senin, 16 Mei 2011 14:58 WIB

Osama bin Laden bicara di hadapan sejumlah wartawan yang telah diseleksi di pegunungan provinsi Helmand, Afghanistan selatan pada 24 Desember 1998. Pria kelahiran Arab Saudi 10 Maret 1957 ini disebut sebagai dalang dari serangan 9/11 di New York, Amerika Serikat. AP/Rahimullah Yousafzai
TEMPO Interaktif, Sanaa - Mertua Usamah Bin Ladin dari istri termuda asal Yaman menolak anggapan bahwa putrinya yang cedera akibat serangan Amerika Serikat, 2 Mei 2011, terkait dengan organisasi Al-Qaidah.

Sang mertua, Ahmed Abdul-Fattah al-Saada, mengatakan keduanya menikah pada 1999 sebelum serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Yang diketahui, menantunya mendukung para pejuang yang bertempur melawan Uni Soviet di Afganistan.

Saada katakan kepada Reuters, permintaan itu diajukan beberapa kali sebelum dia mengabulkan Amal, salah satu dari 17 anaknya menuju Afganistan untuk menikah dengan Bin Ladin ketika masih berusia 18 tahun.

"Putriku adalah istri Usamah Bin Ladin, tak lebih dari itu. Dia tak memiliki hubungan dengan organisasi Al-Qaidah. Saya percaya dia tak bersalah," ujarnya kepada Reuters dalam sebuah wawancara di rumahnya yang sederhana di ibu kota Yaman, Sanaa. Ditambahkan, dia sangat berharap putrinya segera pulang dari Pakistan.

"Kami bukanlah simpatisan aksi Bin Ladin dan organisasi Al-Qaidah."

Yaman merupakan tanah asal leluhur Bin Ladin sekaligus menjadikan negeri itu sebagai kawasan mempersenjatai kelompol Al-Qaidah yang mengklaim bertanggung jawab atas peledakan pesawat Amerika Serikat 2009. Kelompok ini juga mengaku peledak bom kapal kargo yang melintasi kawasan ini menuju Amerika Serikat pada 2010.

Banyak di antara para peserta latihan di kamp-kamp Al-Qaidah di Afganistan berasal dari Yaman sebelum mereka melakukan serangan 11 September.

Saada katakan, putrinya bisa berhubungan dengan Bin Ladin melalui lingkaran dekat, sebagaimana remaja yang sedang menempuh pendidikan di sekolah agama Islam yang diasuh istri Rashad Mohammed Saeed, seseorang yang dikenal militan. Selama menjadi mertua, dia sama sekali belum pernah menerima uang dari menantu kelahiran Arab Saudi itu.

CA




Berita terkait

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.

Baca Selengkapnya

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.

Baca Selengkapnya

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman

Baca Selengkapnya

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

12 Mei 2017

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.

Baca Selengkapnya

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

12 Mei 2017

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop

Baca Selengkapnya

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

27 Maret 2017

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab

Baca Selengkapnya