Seribu Pengungsi Tenggelam di Laut  

Reporter

Editor

Rabu, 11 Mei 2011 14:39 WIB

TEMPO Interaktif, Tripoli - Lebih dari seribu pengungsi asal Afrika hilang di laut saat menyelamatkan diri dari Libya menuju Eropa. Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa (UNHCR) memperkirakan ratusan orang tenggelam karena kapal yang kelebihan muatan terbalik.

CNN pada Selasa 10 Mei 2011 melaporkan sebanyak 750 orang lebih tenggelam. Duta Besar Somalia untuk Libya Abdelghani Mohamed Oweys mengatakan kapal yang berlayar dari Tripoli itu membawa 600 pengungsi lebih asal negara-negara Arab dan Afrika, termasuk 240 di antaranya asal Somalia.

Sebelumnya, kejadian serupa juga pernah terjadi pada akhir Maret lalu. Dua kapal yang berlayar dari Libya, masing-masing mengangkut 320 orang dan 160 orang, hilang di laut.

Seorang pengungsi Somalia yang selamat, Ibrahim Abdi, menyatakan kapal berisi 750 orang penumpang. Abdi bersama penumpang lainnya berencana menuju Italia ketika menumpangi kapal naas itu.

Pengungsi yang menumpang kapal yang berbeda mengaku melihat saat kapal terbalik. "Ratusan orang terlempar ke laut," kata Laura Boldrini, juru bicara UNHCR, di Italia. Ia mengatakan baru 16 jenazah yang berhasil diangkat dari laut. Angka korban tewas sampai saat ini belum dapat dipastikan.

Evakuasi para pengungsi itu difasilitasi oleh Pemerintah Libya. Akan tetapi, perjalanan dengan menggunakan kapal itu tidak teroganisir dengan baik. Salah satu sebabnya adalah tidak mempertimbangkan ramalan cuaca.

CNN | TELEGRAPH | AQIDA

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya