Mossad Pernah Gagal Bunuh Bin Ladin

Reporter

Editor

Jumat, 6 Mei 2011 18:17 WIB

Gambar yang disiarkan Express TV memperlihatkan jenazah Osama bi Laden di Islamabad, Pakistan, Senin (2/5).
TEMPO Interaktif, Tel Aviv - Jauh sebelum Amerika Serikat mengendus pemimpin jaringan Al-Qaidah, Usamah Bin Ladin, sebagai orang berbahaya, Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel) pernah gagal membunuh pria kelahiran Jeddah, Arab Saudi itu.

Upaya membunuh Bin Ladin itu dilakukan pada 1995, enam tahun sebelum pria lima istri dan 24 anak itu bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001. Mossad menyuap sekretaris Bin Ladin untuk meracuni sang bos. Namun upaya itu gagal.

Keterlibatan Mossad ini bermula dari permintaan CIA (badan intelijen luar negeri Amerika Serikat) dan dinas rahasia Mesir untuk menyelidiki upaya pembunuhan terhadap Presiden Mesir Husni Mubarak. Insiden itu terjadi saat Mubarak yang kini sudah digulingkan lewat unjuk rasa besar-besaran Februari lalu, sedang mengadalkan lawaran ke Ethiopia pada 1995.

Mossad mulai menyelidiki siapa kelompok tak dikenal yang berupaya menghabisi Mubarak. Hasilnya, Mossad menyimpulkan Iran dan ebuah kelompok mujahidin tak dikenal, termasuk Bin Ladin, veteran perang melawan Uni Soviet di Afganistan. Pengusaha kaya Saudi ini ketika itu menetap di Sudan setelah diusir dari tanah airnya di Saudi.

Kegagalan Mossad berulang dua tahun kemudian. Upaya membunuh pemimpin Hamas Khalid Misya’al di Ibu Kota Amman, Yordania, juga dengan cara diracun tidak berhasil. Misya’al yang sekarang tinggal di Ibu Kota Damaskus, Suriah, selamat setelah Israel mengirim obat penawar sebagai bagian dari pembebasan agen Mossad yang berhasil ditangkap oleh Hamas.

Setelah satu dekade menjadi buronan nomor wahid Amerika dengan harga US$ 25 juta, Bin Ladin tewas di tangan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika, SEAL, Ahad dinihari lalu. Ia terbunuh dengan dua luka tembak: di kepala dan dada. Tiga korban meninggal lainnya adalah kurir kepercayaan Bin ladin, Abu Ahmad al-Kuwaiti, serta istri dan adik sang kurir.Serbuan itu berlangsung di Kota Abbottabad, Pakistan.

Sedangkan istri kelima dan paling muda Bin Ladin, Amal al-Sadah luka tembak di kaki. Putri mereka, Safia (12 tahun) cedera di kaki terkena pecahan granat.

WALL STREET JOURNAL/FAISAL ASSEGAF

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya