TEMPO Interaktif, Washington - Gedung Putih meluruskan sejumlah pemberitaan di media massa terkait kematian pemimpin Al-Qaidah, Usamah bin Ladin. Menurut Gedung Putih, Usamah tidak bersenjata ketika ia ditembak mati pasukan khusus Amerika Serikat.
Pernyataan Gedung Putih tersebut sekaligus sebagai tekanan terhadap Pakistan untuk menjelaskan kepada dunia bagaimana Usamah bisa bersembunyi cukup lama di kota dekat Islamabad.
Washington bertekad "menggali" apakah Pakistan membantu menyembunyikan Usamah dalam 10 tahun persembunyiannya sebelum tewas dalam penyergapan Amerika Serikat di kota Abbottabad. Pakistan sendiri membantah menyembunyikan sang pemimpin Al- Qaidah yang dituding bertanggung-jawab atas serangkaian aksi teror termasuk tragedi Menara Kembar World Trade Center pada 11 September 2001.
Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA) mengaku tidak memberitahukan Pakistan mengenai operasi penyergapan Usamah karena khawatir Usamah bakal mendapat bocoran. Hal tersebut semakin memperlebar ketidakpercayaan antara Amerika Serikat dan Pakistan yang selama ini bersekutu.
Pemerintah Amerika Serikat juga masih mempertimbangkan apakah akan merilis foto grafis jasad Usamah. Foto itu memang bisa membuktikan Usamah telah tewas, namun di sisi lain berisiko menyinggung umat Muslim.
"Yang bisa dikatakan adalah itu merupakan foto yang sangat mengerikan," ujar juru bicara Gedung Putih Jay Carney.
Pakistan menyambut baik kematian Usamah. Namun, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyayangkan aksi unilateral Amerika Serikat yang tidak mendapat izin dari pemerintah Pakistan. Helikopter-helikopter Amerika Serikat mampu lolos dari radar Pakistan.
Meski Usamah tidak bersenjata, Carney menegaskan Usamah melawan saat penyergapan. Carney tidak menjelaskan lebih rinci bentuk perlawanan Usamah ketika pasukan Amerika Serikat memberondong tempat persembunyian Usamah.
"Ada kekhawatiran bin Ladin melawan operasi penangkapan dan ia memang melawan," ujar Carney. "Seorang wanita... istri Ladin, bergegas ke pasukan Amerika Serikat dan ia ditembak di kaki, tetapi tidak tewas. Bin Ladin lalu ditembak dan tewas. Ia tidak bersenjata."
REUTERS| KODRAT
Berita terkait
5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011
5 hari lalu
Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.
Baca SelengkapnyaAl Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi
56 hari lalu
Al Qaeda Semenanjung Arab mengatakan Saad bin Atef al-Awlaki mengambil alih sebagai pemimpin baru setelah kematian Batarfi.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Rudal Nuklir Rusia, Surat Osama, Permusuhan Israel - Palestina
18 November 2023
Berita Top 3 Dunia tentang Rusia tambah rudal nuklir, surat Osama bin Laden buat Amerika Serikat, akar permasalahan permusuhan Israel Palestina
Baca SelengkapnyaIni Isi Lengkap Surat Peringatan Osama Bin Laden Untuk Amerika Soal Palestina
17 November 2023
Surat dari pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden dengan judul 'Surat untuk Amerika' viral di Tiktok
Baca SelengkapnyaTikTok Larang Konten Surat Osama bin Laden, Tuduh AS Danai Penindasan Palestina
17 November 2023
TikTok akan melarang video yang mempromosikan 'Surat untuk Amerika' bin Laden.
Baca SelengkapnyaTikTok Larang Video Viral yang Promosikan Surat Osama bin Laden
17 November 2023
TikTok akan melarang konten yang mempromosikan surat Osama bin Laden pada 2002 yang merinci penjelasan mantan pemimpin Al Qaeda soal penyerangan 9/11
Baca SelengkapnyaViral di TikTok, Surat Osama Bin Laden 21 Tahun Silam Dihapus The Guardian
16 November 2023
Surat Osama bin Laden membuka mata netizen TikTok bahwa serangan 9/11 karena Amerika Serikat selalu membela Israel
Baca SelengkapnyaOsama bin Laden Tewas pada 2 Mei 2011, Benarkah?
2 Mei 2023
Osama bin Laden dilaporkan tewas pada 2 Mei 2011 dalam serangan tentara Amerika Serikat. Ada cerita lain soal kematian Osama.
Baca SelengkapnyaKepala Pemimpin Baru Al Qaeda Saif el-Adel Dihargai Rp 151 M oleh AS
16 Februari 2023
Pemimpin baru Al Qaeda, Saif el-Adel menjadi buron yang paling dicari oleh Amerika Serikat saat ini.
Baca SelengkapnyaNarapidana Tertua Guantanamo Saifullah Paracha Dibebaskan Setelah 19 Tahun
29 Oktober 2022
Saifullah Paracha, yang ditahan di Guantanamo sejak 2003 dan dituduh mendanai al-Qaeda, tidak pernah didakwa seperti kebanyakan tahanan di sana.
Baca Selengkapnya