Pendukung Bin Ladin Ancam Ledakkan Nuklir

Reporter

Editor

Rabu, 4 Mei 2011 04:45 WIB

Osama Bin Laden. TEMPO/Machfoed Gembong
TEMPO Interaktif, Washington - Setelah pemimpin Al-Qaidah Usamah bin Ladin tewas Ahad lalu, kekhawatiran terhadap aksi teroris belum juga surut. "Bin Ladin telah mati, tapi Al-Qaidah belum. Kita harus bersiap menghadapinya," kata Direktur Dinas Rahasia Amerika Serikat CIA Leon Panetta.

Peringatan Panetta itu bukan tanpa alasan. Beberapa hari sebelum digelarnya Operasi Elvis, julukan yang diberikan CIA terhadap operasi penangkapan Usamah bin Ladin, WikiLeaks membocorkan data tahanan terorisme di Guantanamo. "Al-Qaidah menyembunyikan sebuah bom nuklir di Eropa dan akan diledakkan bila Usamah Bin Ladin tertangkap atau tewas," demkian bunyi dokumen yang dilansir WikiLeaks seperti dimuat The Telegraph. Bukan cuma bom nuklir, tapi Al-Qaidah juga berencana memakai bom kimia. "Abu al-Libi punya informasi tentang ini." Abu Faraj al-Libbi, 40 tahun, adalah kepala operasi Al-Qaidah yang ditangkap pada 2005 setelah tinggal setahun di Abbottabad.

Pemerintah Amerika Serikat tak peduli dengan ancaman serangan balas dendam dari para pendukung Usamah. Kemarin, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton memberikan peringatan keras kepada kaum Taliban di Afganistan. "Anda tak bisa menunggu kami keluar (menyerang). Anda tak akan bisa mengalahkan kami," kata Hillary. Dia meminta Taliban segera meninggalkan Al-Qaidah dan masuk ke proses politik.

Hillary berkata keras setelah dia menyaksikan serangan fajar pasukan elite Angkatan Laut AS, Navy Seals yang menyerbu rumah Usamah. Hilarry menyaksikan siaran langsung via satelit itu bersama Presiden AS Barack Obama dan sejumlah petinggi militer. Siaran itu menampilkan tayangan langsung yang didapat dari kamera yang ada di helm para prajurit di Abbottabad yang berjarak 11.200 kilometer dari Gedung Puting. Detik per detik operasi dramatis itu disaksikan Obama.

"Semenit rasanya seperti sehari," kata seorang Kepala Antiterorisme Gedung Putih John Brennan.

CNN | AP | TELEGRAPH | DAILYMAIL | REUTERS | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya