TEMPO Interaktif, London - Di depan Altar Utama Gereja Kolegial Santo Petrus di Westminster, Pangeran William Arthur Philip Louis tersenyum sembari berbisik. "Kamu cantik sekali," katanya. Yang disapa, Catherine Middleton, tersenyum. Kemarin, di hadapan 1.900 undangan, William dan Kate resmi menjadi pasangan suami-istri. Lonceng Westminster Abbey pun berdentang selama tiga jam. London diselimuti warna merah, putih, dan biru.
"Kami mau Kate, kami mau Kate!" Lebih dari 10 ribu orang menyemut di tepi jalan antara Westminster Abbey dan Istana Buckingham. Orang-orang itu melambai-lambaikan bendera Union Jack. Pesta menyambut pernikahan akbar selama 30 tahun berselang itu menggelora. Harian Inggris, The Daily Mail, melansir ada lebih 200 ribu orang di London menggelar pesta jalanan.
"Ini waktu yang tepat untuk bergembira," ujar Simon Kelly, 51 tahun. Maklumlah krisis ekonomi yang melanda negeri itu membuat banyak orang seperti kehilangan darah. "Kukira ini saat yang pas untuk berpesta." Asosiasi Pemerintahan Lokal menyatakan ada 5.500 pesta digelar di seantero Inggris dan 1.500 permintaan untuk memblokade jalan.
Koresponden Tempo melaporkan, di luar London 2.000 warga menghadiri tayangan langsung layar lebar di Anglesey--tempat William dan Kate akan menetap. Sementara William meneruskan tugas militernya sebagai penerbang helikopter Royal Air Force.
Universitas St. Andrews di Skotlandia merayakan pesta pernikahan kedua alumnusnya itu dengan makan pagi dan dilanjutkan dengan penayangan langsung upacara pernikahan, yang dihadiri 2.000 mahasiswa dan warga setempat. Begitu pula di Bucklebury, kota kecil tempat Kate Middleton dibesarkan, warga tumpah ruah menggelar pesta dengan tarian tradisional Inggris, Morris Dance.
Adapun di Manchester, 320 kilometer dari London, setidaknya 30 jalan ditutup khusus untuk pesta jalanan bagi warga. Penjaja bendera dan cendera mata John Edwards tampak sibuk melayani penjualan bendera Union Jack dengan foto Kate dan William. "Pernikahan ini membawa harapan baru dan segar," ujarnya.
Warga muslim di sana pun ikut berpesta. Sebuah masjid di London bahkan menyebut pernikahan ini sebagai "hari bergembira buat kita semua". Komunitas muslim Ahmadiyah di sana menggelar acara kumpul-kumpul di dekat masjid. Mereka menyajikan makan malam barbekyu tak jauh dari Masjid London.
Perdana Menteri Inggris David Cameron juga menggelar pesta dengan mengundang lebih dari seratus tamu. Ia menyajikan minuman ringan dan kue cupcake bikinan istrinya, Samantha. Pesta juga digelar kelompok Republiken yang menyuarakan "Tak Ada Pesta Pernikahan Raja" di Yorkshire. Apa pun, ini merupakan pesta rakyat yang bersejarah.
ANDREE PRIYANTO | ADELINE COOKE (UK)
