TEMPO Interaktif, Jakarta - Dari Westminster Abbey, London, Inggris, pernikahan Kate Middleton dan Pangeran William menyihir warga Indonesia. Banyak warga Indonesia yang tinggal di Eropa "menyerbu" ke London.
Evie Owen, 38 tahun, warga Indonesia yang tinggal di Oxford, sekitar satu jam bermobil dari London, merayakan hajatan keluarga Kerajaan Inggris itu bersama warga setempat. Tentu saja dengan sebuah pesta. "Suasananya seperti 17-an di Indonesia," katanya melalui sambungan telepon kemarin.
Semula Evie berencana datang ke London bersama teman-temannya. Namun, rencana itu diurungkan, mengingat suasananya pasti sangat ramai. Evie menceritakan kota-kota di Inggris sangat antusias menyambut pesta pernikahan tersebut. Bendera Inggris terpasang di mana-mana. Demikian juga dengan gambar Pangeran William dan Kate. Bahkan murid taman kanak-kanak melakukan piknik untuk merayakannya.
Menurut Evie, momen yang ia tunggu adalah saat William-Kate muncul di Istana Buckingham. "Saat William-Kate kissing," ujarnya.
Bagi Evie, pernikahan William-Kate mengingatkannya pada pernikahan dengan suaminya yang orang Inggris.
Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, Mickey, mengatakan jalan-jalan di London banyak yang ditutup selama prosesi pernikahan. Karena itu, ia lebih memilih menyaksikan pernikahan William-Kate dari televisi.
Menurut Mickey, banyak warga Indonesia yang tinggal di Eropa datang ke London. Duta Besar Indonesia untuk Inggris Yuri Thamrin, kaa Mickey, menghadiri langsung acara itu. "Pak Dubes ikut diundang," katanya.
Demam Kate-William menular bahkan hingga ke Solo. Sepasang mahasiswa menggelar pesta pernikahan pura-pura ala William-Kate. Dengan menggunakan topeng, "William" Fathoni Guntur dan "Kate" Puji Endarwati melangsungkan "pernikahan" di bawah patung Slamet Riyadi di Bundaran Gladag, Surakarta, Jawa Tengah.
"William" mengenakan jas dan dasi biru dipadu dengan celana panjang warna krem, sedangkan "Kate" mengenakan gaun terusan warna kuning keperakan. Seusai prosesi, keduanya diarak dengan becak di sekitar Gladag.
Penggagas acara, Mayor Haristanto, mengatakan ingin ikut meramaikan pernikahan William-Kate. "Meski mereka menikah di tempat yang jauh dari Solo, kami ingin ikut meramaikan," ujarnya.
IQBAL MUHTAROM | UKKY PRIMARTANTYO
Evie Owen, 38 tahun, warga Indonesia yang tinggal di Oxford, sekitar satu jam bermobil dari London, merayakan hajatan keluarga Kerajaan Inggris itu bersama warga setempat. Tentu saja dengan sebuah pesta. "Suasananya seperti 17-an di Indonesia," katanya melalui sambungan telepon kemarin.
Semula Evie berencana datang ke London bersama teman-temannya. Namun, rencana itu diurungkan, mengingat suasananya pasti sangat ramai. Evie menceritakan kota-kota di Inggris sangat antusias menyambut pesta pernikahan tersebut. Bendera Inggris terpasang di mana-mana. Demikian juga dengan gambar Pangeran William dan Kate. Bahkan murid taman kanak-kanak melakukan piknik untuk merayakannya.
Menurut Evie, momen yang ia tunggu adalah saat William-Kate muncul di Istana Buckingham. "Saat William-Kate kissing," ujarnya.
Bagi Evie, pernikahan William-Kate mengingatkannya pada pernikahan dengan suaminya yang orang Inggris.
Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, Mickey, mengatakan jalan-jalan di London banyak yang ditutup selama prosesi pernikahan. Karena itu, ia lebih memilih menyaksikan pernikahan William-Kate dari televisi.
Menurut Mickey, banyak warga Indonesia yang tinggal di Eropa datang ke London. Duta Besar Indonesia untuk Inggris Yuri Thamrin, kaa Mickey, menghadiri langsung acara itu. "Pak Dubes ikut diundang," katanya.
Demam Kate-William menular bahkan hingga ke Solo. Sepasang mahasiswa menggelar pesta pernikahan pura-pura ala William-Kate. Dengan menggunakan topeng, "William" Fathoni Guntur dan "Kate" Puji Endarwati melangsungkan "pernikahan" di bawah patung Slamet Riyadi di Bundaran Gladag, Surakarta, Jawa Tengah.
"William" mengenakan jas dan dasi biru dipadu dengan celana panjang warna krem, sedangkan "Kate" mengenakan gaun terusan warna kuning keperakan. Seusai prosesi, keduanya diarak dengan becak di sekitar Gladag.
Penggagas acara, Mayor Haristanto, mengatakan ingin ikut meramaikan pernikahan William-Kate. "Meski mereka menikah di tempat yang jauh dari Solo, kami ingin ikut meramaikan," ujarnya.
IQBAL MUHTAROM | UKKY PRIMARTANTYO
