Presiden Yaman Setuju Mundur dengan Imbalan Kekebalan  

Reporter

Editor

Minggu, 24 April 2011 07:39 WIB

Ali Abdullah Saleh. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO Interaktif, Sanaa - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh pada hari Sabtu setuju untuk mundur dalam beberapa pekan sebagai imbalan atas kekebalan dari tuntutan. Tapi, tidak jelas apakah langkah itu juga disetujui oleh oposisi.

Beberapa pengunjuk rasa yang menuntut Saleh berhenti setelah hampir 33 tahun berkuasa tewas dalam kerusuhan selama berbulan-bulan. Para pemuda Yaman itu terinspirasi oleh gelombang pemberontakan di dunia Arab. Pengaruh koalisi oposisi formal atas mereka terbatas.

Mereka menuduh Saleh korupsi dan salah urus negara miskin berpenduduk 23 juta orang itu. Menurut para analis langkah itu bisa menyebabkan tindakan anarki.

Setelah bertahun-tahun mendukung Saleh sebagai benteng melawan ketidakstabilan dan kegiatan cabang aktif al Qaidah di Yaman, negara tetangga Arab Saudi dan Amerika Serikat mulai menekan Saleh untuk bernegosiasi guna menyerahkan kekuasaan.

Sebuah rencana yang dibuat Gulf Cooperation Council (GCC), kelompok negara-negara Teluk Arab termasuk Arab Saudi, mengusulkan kekuasaan Saleh diserahkan kepada Wakil Presiden sebulan setelah kesepakatan ditandatangani dengan oposisi.Sebagai imbalan, ia diberikan kekebalan dari penuntutan untuk dirinya sendiri, keluarga, dan pembantu-pembantunya.

"Presiden dan GCC setuju dengan inisiatif ini dengan semua itemnya," kata Deputi Menteri Informasi Abdoh al-Janady kepada wartawan. "Berdasarkan persetujuan akhir, tidak ada keberatan."

Tidak ada komentar dari GCC, tapi Amerika Serikat menyambut baik pengumuman itu.

"Kami mendorong semua pihak bergerak cepat melaksanakan ketentuan dalam perjanjian, sehingga orang Yaman segera bisa mewujudkan keamanan, kesatuan, dan kemakmuran yang telah mereka perjuangkan dan mereka begitu layak menerimanya," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney dalam sebuah pernyataan.

REUTERS | ERWIN Z

Berita terkait

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.

Baca Selengkapnya

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.

Baca Selengkapnya

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman

Baca Selengkapnya

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

12 Mei 2017

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.

Baca Selengkapnya

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

12 Mei 2017

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop

Baca Selengkapnya

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

27 Maret 2017

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab

Baca Selengkapnya