TEMPO Interaktif, Los Cabos:Presiden RI Megawati Sukarnoputri dan Presiden Filipina Gloria Arroyo, Sabtu (26/10), menyerukan kepada negara-negara lain untuk tidak memberikan toleransi sedikit pun terhadap aktivitas terorisme. Seperti diberitakan kantor berita AFP, pernyataan ini disampaikan dalam kesempatan terpisah di dalam Forum APEC di Meksiko. Melalui pidatonya di depan para pemimpin bisnis dalam forum APEC, Presiden Megawati memperingatkan bahwa aksi yang tegas dan tanpa ragu adalah satu-satunya pilihan dalam menghadapi terorisme. “Jika kita biarkan kepanikan dan keraguan berkembang, itu justru akan menambah semangat teroris untuk mencapai tujuan-tujuannya dan menjadikan semakin berkembang aktivitas mereka,” kata dia, “Jelas sekali, kita harus memerangi segala aktivitas terorisme yang dapat saja mengambil tempat, waktu, dan oleh siapa pun.” Dalam pidatonya itu pula, Presiden Megawati memperingatkan bahwa terorisme memiliki dampak menyengsarakan ekonomi. Hal ini terbukti dengan telah banyaknya pemerintahan negara lain telah melarang warganya untuk bepergian ke Indonesia. “Akibatnya, industri turisme kami, sebagai salah satu pilar penting dalam pemulihan ekonomi nasional mendapatkan pukulan yang teramat telak,” katanya. Sementara itu, berbicara di sela-sela pertemuan tahunan Forum APEC, Presiden Arroyo mendesak dijalinnya kerja sama yang lebih luas lagi di antara bangsa-bangsa untuk memerangi segala ancaman teroris. “Terorisme adalah sebuah perang global, karena terorisme tidak memiliki batasan negara-negara,” kata Arroyo. “Dan dengan demikian, kita tidak seharusnya duduk saja dan menunggu mereka melakukan serangan atau teror,” kata dia lagi. “Kita harus memperkuat koalisi untuk memerangi terorisme. Kita harus berbagi informasi intelijen. Kita harus bekerja keras di dalam keamanan penerbangan dan keamanan energi, dalam cara-cara lainnya. Ini akan menjadi perang yang panjang,” kata dia. APEC adalah forum yang biasanya ditujukan oleh negara-negara di kawasan Asia dn Pasifik untuk mendapatkan kesepakatan-kesepakatan di dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Tetapi, seperti halnya pada forum yang sama di Shanghai tahun lalu, yang diselenggarakan beberapa minggu saja setelah terjadinya serangan 11 September di New York, terorisme telah pula menjadi topik utama pada tahun ini. (Wuragil-Tempo News Room)
Berita terkait
Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung
3 menit lalu
Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung
Boyamin mengklaim punya data sendiri tentang Robert Bonosusatya dalam pusaran korupsi timah yang telah diserahkan kepada penyidik Kejaksaan Agung.