Liga Arab Gelar Pertemuan Darurat Soal Irak

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 13:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Organisasi negara-negara Arab, Liga Arab, akan mengelar pertemuan darurat untuk membahas permasalahan Irak. Rencananya, pertemuan tersebut akan digelar di Kairo, Mesir, 27 Februari mendatang, seperti ditulis harian Al-Ahram, hari ini, Minggu (16/2). Pertemuan darurat baru bisa dilakukan pada 27 Feruari karena sejumlah pemimpin negara Arab akan menghadiri konferensi Gerakan non-Blok di Malaysia 20-25 Februari. Pertemuan yang diprakarsai Presiden Mesir, Hosni Mubarak, itu bertujuan agar negara-negara Arab menyatukan sikap agar suara mereka didengar oleh para pengambil keputusan di Eropa dan AS. Seorang pejabat pemerintah setempat, mengatakan pertemuan darurat telah dipersiapkan sejak Sabtu (15/2), ketika 20 menteri luar negeri negara Arab dan perwakilan Liga Arab dari Oman dan Muritania menggelar pertemuan pendahuluan. Upaya tersebut merupakan ekspresi kekhawatiran para pemimpin Arab bahwa serangan ke Irak akan mengancam stabilitas Timur Tengah. Selain pertemuan darurat tersebut, para pemimpin nagara Arab juga dijadwalkan akan mengikuti konferensi tahunan Liga Arab yang dipindahkan dari Bahrain ke Kairo. Sekjen Liga Arab, Amr Mussa, mengatakan kepada pers, ada konsensus di antara negara-negara Arab dalam menolak aksi militer terhadap Irak, sehingga pertemuan darurat digelar. Menurut kesepakatan yang ada, segala tindakan terhadap Irak dan inspeksi senjata (PBB) harus melalui persetujuan Dewan Keamanan PBB, ujar Mussa usai mengikuti pertemuan pendahuluan tersebut. Ditegaskannya pula, negara-negara Arab tidaka akan menerima, bekerja sama, terlibat, mendorong atau menfasilitasi serangan terhadap Irak. Mussa juga mengatakan, tidak satupun negara Arab yang didikte oleh kekuatan asing dalam kasus Irak, meskipun negara-negara teluk macam Kuwait, Qatar dan Bahrain menjadi basis militer AS untuk menyerang Irak. Sementara, harian Al-Akhbar, melaporkan bahwa pertemuan tersebut bertujuan mendukung Prancis sebagai negara yang berusaha mengkampanyekan upaya damai untuk melucuti senjata pemusnah massal Irak. Pertemuan ini juga akan memberikan masukan bagi Presiden AS, George Bush dan Presiden Irak, Saddam Hussein, untuk mencari jalan damai. Pesan yang ingin disampaikan tidak hanya peringatan terhadapa AS akan ancaman perang bagi stabilitas politik dan ekonomi Timur Tengah, tetapi juga pesan kepada Saddam untuk menghormati resolusi PBB (1441 tentang perlucutan senjata pemusnah massal), tulis Al-Akhbar. Harian tersebut juga tampak memuji Prancis dan secara terang-terangan memojokkan AS yang beberapa waktu lalu kalah dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB. Prancis adalah hati nurani dunia, sedangkan AS adalah ototnya, tulis editorial harian yang dipimpin orang dekat Hosni Mubarak, Galal Dawidar, itu AS juga dinilai terlalu bernafsu untuk menyerang Irak, bahkan dengan dukungan minoritas dunia (Inggris dan Spanyol) sekalipun. Sikap yang dianggap tidak rasional. AFP/Adek

Berita terkait

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

10 menit lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

1 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

1 jam lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

3 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

3 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

3 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

3 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

3 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

Chico Aura Dwi Wardoyo turun di partai terakhir menutup duel Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024 dengan mengalahkan Kidambi Srikanth.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

3 jam lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya