TEMPO Interaktif, Tokyo:Meski dinilai amat rawan, wisatawan Jepang masih tetap memilih Pulau Bali sebagai obyek utama perjalanan mereka. “Sekitar 60 hingga 70 persen dari seluruh wisatawan tetap memprioritaskan Bali. Kita tinggal tunggu jaminan keamanan dari Pemerintah Indonesia,” kata ujar Yoshihika Ishikawa, Assistant Director of General Affairs Division, ASEAN Promotion Center on Trade, Investment, and Tourism, saat ditemui Tempo News Room Jumat (18/10) di kantornya, Ginza 4 chome, Chuo-ku, Tokyo. ASEAN Promotion Center adalah badan hasil kerjasama ASEAN dengan Jepang yang menjadi promotor dan fasilitator penyaluran investasi dan perdagangan antara perkumpulan negara Asia Tenggara itu dengan Jepang. Ishikawa mengakui, para turis asal Jepang yang memesan paket tur ke Pulau Dewata itu sempat kaget mendengar peristiwa ledakan di Jl.Legian, Kuta, Bali, 12 Oktober tersebut. Namun, kebanyakan hanya menunda kedatangan mereka, dan tidak membatalkannya. Melihat masih populernya Bali di mata wisatawan, ASEAN Promotion Center tidak menghentikan kegiatan mempromosikan Bali. “Kita tetap akan mempromosikan Bali, belum ada rencana menjadikan tempat lain (di Indonesia) sebagai tujuan wisata utama,” ungkapnya. Kendati demikian, ia menegaskan pihaknya tetap menunggu saran dan kerja sama Pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan kelanjutan promosi itu. (Sri Wahyuni-Tempo News Room)