Lagi, Empat Warga Indonesia Ditangkap di Filipina

Reporter

Editor

Rabu, 19 November 2003 10:30 WIB

TEMPO Interaktif, Manila:Lagi, warga Indonesia ditangkap aparat keamanan Filipina, Sabtu pekan lalu. Empat orang terkena razia anti teroris di dua tempat berbeda, sebelah selatan General Santos. Polisi menemukan senjata dan peluru, juga dokumen subversif. Tapi sejauh ini polisi masih menahan mereka karena tidak memiliki dokumen imigrasi yang sah. Keempat orang itu adalah Uskar Makawata, Jaka Antari, Julkiri Letemba dan Rahman Yanis. Belum terungkap identitas jelas mereka, termasuk asal daerah. Polisi juga tengah melacak kegiatan mereka di Filipina. Kami masih mengadakan investigasi, mencari kejelasan mengenai tujuan mereka datang ke Filipina, ujar Brigadir Jenderal Generoso Senga, Kepala Kepolisian Wilayah Santos, seperti dikutip AFP, Selasa (17/9). Senga belum mau menyebutkan kemungkinan mereka terlibat jaringan teroris. Mulanya kepolisian menangkap Uskar Makawata, kata Senga singkat. Rumahnya digeledah. Ini yang kemudian berlanjut dengan menghasilkan penangkapan terhadap Jaka Antari, Julkiri Letemba dan Rahman Yanis. Menurut petugas intelijen setempat, penangkapan ini diperoleh dari pencarian di rumah-rumah, di General Santos. Mereka mengaku datang ke Filipina sebagai pekerja, ujar Senga. Tapi, polisi mengaku menemukan dokumen subversif di rumah Makawata, juga senjata dan peluru. Pemerintah Filipina menengarai General Santos diduga jadi basis Jamaah Islamiyah, yang dianggap sebagai kelompok militan Islam di Asia Tenggara. Kelompok ini sering dikait-kaitkan dengan Abu Bakar Baasyir Pemimpin Tertinggi Majelis Mujahidin Indonesia semasa masih bermukim di Malaysia pada dekade 90-an. Baasyir sering disebut sebagai tokoh dan pendiri kelompok tersebut, yang dicurigai punya koneksi dengan Al-Qaidah. Kelompok ini telah dilarang di Malaysia dan Singapura. Keempat orang tersebut menambah daftar warga Indonesia yang ditangkap di Filipina. Sebelumnya, nasib buruk tersebut menimpa Fathur Rohman Al-Ghozi asal Kabupten Madiun, Jawa Timur, kemudian menyusul tokoh Laskar Jundullah Agus Dwikarna dari Sulawesi Selatan. Keduanya ditangkap karena tuduhan kepemilikan bahan peledak, dan kini telah dijatuhi vonis bersalah oleh pengadilan di Filipina. Namun, Dwikarna masih berupaya mengajukan banding karena merasa tidak bersalah. (Purwanto/Fitri Oktarini Tempo News Room)

Berita terkait

1.500 Orang Badui Jalani Ritual Seba di Serang

6 menit lalu

1.500 Orang Badui Jalani Ritual Seba di Serang

Ritual Seba merupakan tradisi masyarakat adat Suku Badui, sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah.

Baca Selengkapnya

Oleksandr Usyk Peluk Istri usai Kalahkan Tyson Fury dan Menjadi Juara Sejati Tinju Kelas Berat, Simak yang Dia Katakan

11 menit lalu

Oleksandr Usyk Peluk Istri usai Kalahkan Tyson Fury dan Menjadi Juara Sejati Tinju Kelas Berat, Simak yang Dia Katakan

Petinju Ukraina Oleksandr Usyk menjadi juara sejati atau tak terbantahkan tinju dunia di kelas berat dengan mengalahkan Tyson Fury.

Baca Selengkapnya

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

42 menit lalu

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

Pemerintah Bali bersama Panitia World Water Forum ke-10 dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjalankan upacara Segara Kerthi.

Baca Selengkapnya

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

42 menit lalu

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

Pada Hari Raya Waisak, umat Buddha akan mengunjungi kuil-kuil lokal maupun kuil besar untuk melakukan doa. Umat Buddha juga umumnya melakukan perenungan akan diri dan kehidupan secara tenang.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Tyson Fury, Oleksandr Usyk Menjadi Juara Sejati Tinju Dunia Kelas Berat

47 menit lalu

Kalahkan Tyson Fury, Oleksandr Usyk Menjadi Juara Sejati Tinju Dunia Kelas Berat

Petinju Ukraina Oleksandr Usyk menjadi juara sejati tinju dunia di kelas berat setelah mengalahkan Tyson Fury.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

47 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

49 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

1 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

1 jam lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

1 jam lalu

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

Pembaharuan data BNPB untuk orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo atau banjir lahar ini total sebanyak 14 orang.

Baca Selengkapnya